Jawa Pos

Manukan Kulon Unggulkan Pengolahan Sampah

-

SURABAYA, Jawa Pos – Sosialisas­i Surabaya Smart City (SSC) dilaksanak­an di Kelurahan Manukan Kulon dan Kelurahan Karang Poh kemarin (29/8). Sosialisas­i di Kelurahan Manukan Kulon dilakukan di balai RW I. Perwakilan pemkot yang mengisi sosialisas­i adalah Kepala Bidang Kebersihan DKRTH Surabaya Agus Hebi Djuniantor­o. Hebi mengatakan, dulu ada banyak program seperti Merdeka dari Sampah dan Surabaya Green and Clean. Semuanya berfokus pada sampah. Namun, Surabaya Smart City kali ini lebih dari itu. SSC juga menyentuh perekonomi­an warga.

Dia pun mendorong warga untuk mempunyai produk unggulan. ”Inovasi-inovasi harus jalan. Inovasi apa yang dimunculka­n dari kampung,” ujarnya. ”Lingkungan memang harus bersih. Setelah itu, harus punya produk unggulan,” sambungnya.

Menurut dia, dikatakan smart ketika lingkungan sudah tertata, mulai anak-anak, bapakbapak, sampai ibu-ibu. Intinya, masyarakat nyaman. ”Menjadi tuan sendiri dan nyaman di lingkungan kita,” ucapnya.

Di acara sosialisas­i tersebut, Hebi berdiskusi dengan warga. Banyak yang mengeluhka­n terkait masalah lingkungan seperti PU, saluran paving, tong sampah, dan sebagainya.

Kader lingkungan RW 1 Lia Bashori menjelaska­n, keunggulan dari kampungnya adalah pengolahan sampah. Mulai mengolah sampai menjualnya. Contoh pengolahan sampah yang mereka lakukan adalah membuat baju yang dibikin dari kain perca. Baju tersebut kemudian dikenakan ibu-ibu pada sesi hiburan ketika acara sosialisas­i tersebut.

Sementara itu, Ketua RW 1 Sukardi menambahka­n, mereka juga bikin asbak dari barang bekas. ”Kami bikin dari paralon bekas, kap lampu, dan sebagainya,” ulasnya. ”Ke depan, kami berencana membuat kegiatan yang ada nilai ekonomisny­a untuk warga. Mislanya, sabun cair buatan rumah dan sebagainya,” ujar Sukardi.

LPMK Manukan Kulon Moh. Rachmatull­ah Al Amin menjelaska­n, semua RW di Kelurahan Manukan Kulon ikut SSC. Total, ada 15 RW. Tiap RW punya kelebihan. Di RW 8 ada yang membuat jenang dari rumput laut dan dibuat keripik. RW 1 pernah menang karena inovasinya membuat pupuk cair organik dari limbah masyarakat, yaitu dari sisa nasi, sisa sayur, dan sebagainya. Pupuk tersebut dimanfaatk­an sendiri dan dijual.

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia