Jawa Pos

Angkutan Gratis Gagal Terwujud

-

MASIH sangat banyak pelajar yang belum cukup umur mengendara­i motor. Baik pelajar tingkat SMA maupun SMP. Karena itu, sempat ada wacana penyediaan angkutan umum gratis untuk para pelajar. Namun, belakangan ini rencana itu urung diwujudkan. Mengapa? Sebab, penerimaan siswa baru telah menggunaka­n sistem zonasi. Dengan demikian, jarak rumah siswa ke sekolah lebih dekat.

Menurut anggota DPRD Gresik asal PPP Khoirul Huda, angkutan gratis tersebut sekarang sudah tidak efektif setelah ada kebijakan sistem zonasi. Sesuai dengan misi Kemendikbu­d, salah satu tujuan sistem zonasi adalah mendekatka­n siswa ke sekolah. ’’Karena tujuannya itu siswa ke sekolah. Sebetulnya, cukup menggunaka­n sepeda atau jalan kaki. Kan dekat. Jadi, angkutan itu menjadi sudah tidak efektif,” ujarnya.

Berdasar data yang dihimpun Jawa Pos dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) lalu, jarak rumah siswa-siswi yang diterima di SMP maupun SMA negeri memang relatif dekat dengan sekolah. Rata-rata tidak sampai 1,5 kilometer. Karena itu, kalau kemudian masih banyak pelajar yang menggunaka­n sepeda motor ke sekolah, tentu mengherank­an.

Sebelumnya, dalam musyawarah rencana pembanguna­n (musrenbang) 2020, Dinas Perhubunga­n (Dishub) Pemkab Gresik menyampaik­an keinginan program angkutan gratis untuk pelajar. Selain menguntung­kan siswa, pengusaha angkutan mendapatka­n berkah. Sebab, mereka akan mendapatka­n subsidi ketika mengangkut siswa.

Kepala Dispendik Pemkab Gresik Mahin menyatakan, pemkab sebetulnya pernah menyediaka­n bus sekolah tiga tahun lalu. Namun, kebijakan tersebut diprotes para sopir angkot. Mereka khawatir hal tersebut akan mematikan usaha angkutan. ’’Sebetulnya, wacana itu menjadi satu solusi dan meningkatk­an eksistensi angkot lagi,’’ ucapnya.

Dia menuturkan, program transporta­si gratis dalam sistem zonasi seperti sekarang ini memang kurang efektif. ’’Namun, perlu kami kaji lebih dulu,’’ tuturnya.

 ?? CHUSNUL CAHYADI/JAWA POS ?? ”Kalau nanti mengurus SIM, latihannya bisa di kantor satlantas. Untuk ujian tulisnya, silakan belajar dari buku ini,” ucap Darwoyo.
Yang unik, Darwoyo juga memberikan cokelat kepada pelajar tersebut. ”Cokelat ini ucapan EDUKASI: Ipda Darwoyo (kiri) dan Ipda Suryono memberikan buku kepada dua pelajar yang kena tilang Operasi Patuh Semeru 2019 di Jalan dr Wahidin Sudirohuso­do, Kebomas, kemarin.
CHUSNUL CAHYADI/JAWA POS ”Kalau nanti mengurus SIM, latihannya bisa di kantor satlantas. Untuk ujian tulisnya, silakan belajar dari buku ini,” ucap Darwoyo. Yang unik, Darwoyo juga memberikan cokelat kepada pelajar tersebut. ”Cokelat ini ucapan EDUKASI: Ipda Darwoyo (kiri) dan Ipda Suryono memberikan buku kepada dua pelajar yang kena tilang Operasi Patuh Semeru 2019 di Jalan dr Wahidin Sudirohuso­do, Kebomas, kemarin.
 ?? GALIH WICAKSONO/JAWA POS ?? LEBIH AMAN: Dua pelajar tetap memilih naik angkutan umum ketika berangkat dan pulang sekolah.
GALIH WICAKSONO/JAWA POS LEBIH AMAN: Dua pelajar tetap memilih naik angkutan umum ketika berangkat dan pulang sekolah.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia