Tak Keluar Rumah sejak sang Anak Tenggelam
GRESIK, Jawa Pos – Mendung duka menyelimuti Nur QomariWahyuni. Pasutri asal Desa Krikilan, Driyorejo, itu memang lega saat anaknya yang tenggelam di Kalimas ditemukan. Yakni, Mohammad Difa Dwi Sasongko. Namun, kepergian pelajar SMK Bhakti Kita tersebut terasa memukul keluarga sederhana itu.
’’Sejak adik dikabarkan tenggelam, ibu tidak keluar rumah,’’ ujar Dodik Suprayogi, kakak Difa, kemarin (29/8).
Difa akhirnya ditemukan tim penyelam dari prajurit Batalyon Intai Amfibi 2 Marinir (Yontaifib 2 Mar) Pasmar 2 yang dipimpin Lettu (Mar) Asrul pada Rabu (28/8) pukul 19.45. Lokasinya di sekitar Difa tenggelam. Jarak dari rumah korban berkisar 100 meter. Saat pencarian di tengah gelap malam, masih banyak warga di sepanjang sungai. Begitu jasad Difa diangkat, warga spontan berucap. ’’Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun,’’ teriak warga.
Sebetulnya, pencarian dilakukan sejak Difa dikabarkan tenggelam pada Selasa (27/8) pukul 15.30. Tim gabungan dari Basarnas, Polair Polres Gresik, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Gresik terus melakukan pencarian hingga Rabu (28/8) pukul 17.00. Lalu dilanjutkan kembali pukul 18.00 dengan melibatkan TNI-AL. Setelah 28 jam, akhirnya Difa ditemukan.
Menurut Kapolsek Driyorejo AKP Wavek Arifin, setelah ditemukan, korban langsung dibawa ke rumah sakit untuk menjalani visum et repertum. Ada empat saksi yang telah dimintai keterangan. ’’Mereka yang bermain bersama korban saat mencari ikan di TKP (tempat kejadian perkara),’’ ujarnya.
Kemarin pagi korban Difa sudah dikebumikan di pemakaman desa setempat. Sejak korban ditemukan meninggal, para petakziah terus mengalir ke rumah duka. Warga, kerabat, dan temanteman korban berdatangan untuk ikut berbelasungkawa. Difa merupakan anak bungsu pasangan Nur Qomari-Wahyuni. Pasutri itu begitu terpukul karena sudah tidak ada lagi anak yang tinggal serumah dengan mereka. Kakak Difa sudah berumah tangga dan tinggal di Sidoarjo.
Seperti diberitakan, Difa tenggelam di Kalimas saat mencari ikan. Sejumlah warga menduga, Difa yang sebetulnya pandai berenang tenggelam karena mengalami kram perut. Akibatnya, korban sulit menggerakkan tubuhnya di dalam air.
Kasus korban tenggelam di aliran Sungai Kalimas wilayah Driyorejo itu tercatat beberapa kali terjadi. Pada 2017, misalnya. Perahu tambang yang biasa menjadi angkutan dari wilayah Sidoarjo–Gresik terbalik. Sebanyak 12 penumpang tenggelam.