84 Ribu KK Miskin Belum Mendapat Bantuan
SIDOARJO, Jawa Pos – Jumlah warga miskin Kota Delta menurun. Tahun lalu angka kemiskinan sebanyak 5,69 persen dari total penduduk, sedangkan pada 2017 mencapai 6,37 persen. Hal itu menandakan penurunan yang melampaui target dari penetapan RPJMD kabupaten.
Untuk menjaga tren positif tersebut, pemkab menggelar rapat koordinasi (rakor) untuk menyusun langkah strategis dalam mengurangi angka kemiskinan berkelanjutan. ’’Walau sudah mencapai target, kita tidak boleh berhenti. Masalah kemiskinan sangat dinamis,’’ tegas Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda ) Sidoarjo Agoes Budi Tjahjono di sela rakor penanggulangan kemiskinan daerah di Fave Hotel kemarin (29/8).
Bappeda mengundang tiga narasumber. Yakni, perwakilan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), Bappeda Jatim, serta Dinas Sosial Sidoarjo. ’’Diharapkan, angka kemiskinan selalu turun,’’ ujarnya.
Sekretaris Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Sidoarjo Ahmad Misbahul Munir menjelaskan, pekerjaan rumah untuk menangani kemiskinan masih banyak. Berdasar basis data terpadu (BDT), dinas mencatat ada 460.895 kepala keluarga (KK) yang tergolong miskin. Jumlah tersebut belum dibantu pemerintah secara menyeluruh. ’’Kurang sekitar 84 ribu KK,’’ terangnya.
Hingga kemarin, kata Misbah, pihaknya telah menyalurkan bantuan untuk para penerima manfaat dari BDT. Salah satunya program bantuan pangan nontunai (BPNT). Sidoarjo menerima bantuan untuk 81.063 KK dari anggaran nasional, sedangkan dari APBD hanya 5 ribu KK.
’’Jelas belum mencukupi. Meski ada program bantuan lainnya, belum ter-cover. Tahun ini kami rencanakan tambahan penerima saluran bantuan,’’ tuturnya.