Potret Hiruk Pikuk Kehidupan Urban
SURABAYA, Jawa Pos – Memotret kegiatan orang-orang urban sehari-hari. Itulah yang coba dilakukan perupa Untung Wahono. Pria asal Jogjakarta tersebut mengabadikan kesibukan masyarakat kota dari pagi hingga malam dalam enam lukisan beraliran dekoratif naif yang dipamerkan di lobi Aryaduta Residences kemarin (29/8) hingga Minggu (15/9).
Salah satu lukisannya berjudul Stasiun Kota Jakarta. Dalam lukisan itu, dia menggambarkan orang-orang yang sedang naik kereta dan saling menyapa. ’’Ini sebenarnya sangat sederhana. Hanya memotret kehidupan sekitar dari pengalaman harian,’’ jelasnya. Selain orang di dalam kereta, ada juga lukisan orang-orang yang beraktivitas di dalam rumah. Menurut dia, hal itu adalah bukti bahwa aktivitas seharihari bisa dijadikan inspirasi.
Dia menggerakkan kuas berdasar ingatan yang terekam di otak. Bukannya difoto, kemudian dilukis. Atau dilukis di lokasi. Dia memilih gaya dekoratif naif agar bisa bebas mengekspresikan fantasi. Misalnya, deretan rumah yang tidak simetris, tapi tetap terlihat cantik. Ada juga pepohonan yang dibuat berwarna-warni dengan bentuk-bentuk yang lucu.
’’Konsep dekoratif naif ini memang gaya menggambar seperti anak-anak,’’ terangnya. Konsep tersebut meriah dan sederhana. Aliran itu dia gabungkan dengan hal-hal yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. ’’Jadi, enggak melulu harus merespons hal-hal yang berat dan rumit,’’ sambungnya.
Begitu pula dengan pemilihan warna. Tidak harus selalu sesuai dengan warna asli benda tersebut. Hal itu terlihat jelas pada warna-warna pepohonan yang dia buat. Ada pohon yang dia warnai biru, lalu diberi bintik-bintik berwarna-warni.
Selain itu, jika dilihat lebih jelas, sebenarnya banyak warna dalam lukisan tersebut yang ditumpuk-tumpuk. Yakni, tidak benar-benar tergradasi, tapi perbedaan warnanya terlihat jelas. ’’Misalnya, di bagian tanah lukisan ini. Ini dari warna kuning, cokelat, oranye, dan hijau yang ditumpuk-tumpuk,’’ ucapnya.