Kecewa Gagal Melawan Malaysia
OTAVIO Dutra tersenyum kecut ketika ditanya Jawa Pos soal proses naturalisasinya yang mandek kemarin pagi (30/8). Dutra masih belum percaya bahwa dirinya akhirnya batal melawan Malaysia di kualifikasi Piala Dunia 2022 pada Kamis (5/9) mendatang. Padahal, dia sudah diizinkan Persebaya Surabaya untuk bergabung dalam pemusatan latihan timnas sejak 22 Agustus lalu. Bahkan, Dutra harus rela absen saat Persebaya menjamu Persija Jakarta (24/8).
”Saya manusia. Saya sudah siap mental untuk Indonesia melawan Malaysia. Tentu saya tidak bisa bohong, saya kecewa,” ungkapnya.
Debut Dutra bersama timnas Indonesia harus tertunda. Tapi, dia bisa terhibur karena dapat kembali membela Persebaya sore nanti. ”Tidak apa-apa. Saya senang bisa main di Persebaya, klub yang saya cintai. Semoga bisa bantu untuk menang,” harapnya.
Proses naturalisasi mantan bek Bhayangkara FC itu memang masih terkendala. Meski Dutra sudah menyanyikan lagu Indonesia Raya di depan Komisi X DPR RI pada 24 Juli lalu, ternyata surat rekomendasinya belum ditandatangani Ketua DPR Bambang Soesatyo. Akhirnya, dia pun tidak bisa disumpah untuk jadi WNI.
Saat Dutra kembali, Ruben Sanadi harus mengikuti TC timnas. Padahal, Persebaya sangat membutuhkan Ruben. Bahkan, nama kapten Persebaya itu ada dalam daftar 18 pemain yang ikut away ke Bekasi. Sebaliknya, nama Dutra malah tidak ada dalam list tersebut. Tentu hal itu membuat pelatih karteker Persebaya Bejo Sugiantoro bingung.
Sebab, menurut peraturan dari FIFA, H-4 sebelum FIFA Matchday, tim boleh meminta satu pemainnya jika ada minimal empat pemain yang bergabung bersama timnas. Green Force memilih Ruben dan memperbolehkan Dutra, Hansamu Yama, serta Irfan Jaya untuk tetap bersama tim Merah Putih. Nyatanya, pada Kamis (29/8) malam, justru PSSI mengeluarkan edaran memulangkan Dutra dari TC timnas karena proses naturalisasinya belum selesai.
Bejo menyatakan bahwa Persebaya dirugikan atas keputusan tersebut. Sebab, kalau PSSI tahu proses naturalisasi Dutra masih tersendat, pemain 34 tahun itu semestinya bisa dipulangkan dan membela Persebaya ketika melawan Persija. ”Saya selalu respek dengan federasi, apa pun itu. Tujuan utama klub adalah untuk timnas. Tapi, dalam kasus Dutra, kami dirugikan,” cetusnya.
Bejo berharap PSSI bisa mengkaji ulang masalah pemanggilan pemain. ”Saling menguntungkan lah paling tidak,” tuturnya.