100 Persen untuk Los Mios
JUJUR saja, sesungguhnya aku tidak seberapa paham apa itu WAGs (wives and girlfriends of highprofile sportsperson). Sampai akhirnya mereka melabeliku dengan sebutan itu.
Kalau melihat apa yang terjadi dengan hidupku, sungguh tak pernah sekali pun terlintas dalam pikiranku kalau aku akan berada di posisi ini bersama Los Mios –sebutan untuk Ronaldo yang berarti cintaku.
Semasa kecil, aku seperti anak-anak lain yang punya cita-cita tinggi. Citakucitaku adalah menjadi polwan. Ketika tinggal di pedesaan Aragonese Pyrenees, hari-hari aku habiskan untuk menonton serial polisi di televisi.
Mimpi itu pernah bergeser menjadi penari kekasih Cristiano Ronaldo
atau guru balet. Model? Tak pernah adadipikiranku.Sampaisuatuwaktuseorang dari agensi model menawariku bekerjadiMadrid.Kutinggalkanlahpekerjaan lamaku (penjaga toko tas Gucci).
Mendampingi Los Mios itu susah-susah gampang. Aku harus pandai mengendalikan emosi di media sosial. Khususnya menghadapi para pembenci yang menyerangnya setiap saat. Aku berusaha menempatkan satu perspektif padatempatnya.Kemudianmenimbang mana yang penting untuk diseriusi.
Menurutku, para pembenci itu orangorang asing di kehidupanmu. Mereka tidak mengenalmu secara dekat. Jadi, biarkan saja mereka memandangmu seperti yang mereka inginkan.
Bersama Los Mios saat ini, aku mendedikasikan 100 persen hidupku untuk keluarga. Keseharianku di rumah dimulai ketika anak-anakku membuka mata, kemudian kubawa mereka untuk membasuh badan dan sarapan. Setelah makan siang dan anak-anak beristirahat, baru aku bisa pergi ke pusat kebugaran yang ada di rumah kami. Atau, kalau tidak berolahraga, biasanya aku pergi ke salon spa untuk memanjakan diri. He he.
Oh iya, Los Mios adalah sosok yang sangat ketat dalam diet. Jadi, apa pun makanan yang kami santap pasti menu sehat dengan timbangan kalori yang pas untuk tubuh. Sekalipun Los Mios adalah pesepak bola, aku bukan seseorang yang masuk kategori fanatik sepak bola.
Meski begitu, aku tetap bisa merasakan gairahnya karena ayahku juga seorang pesepak bola. Dia juga pernah menjadi pelatih.
Banyak orang menanyakan mengapa aku sampai meneteskan air mata saat melihat Los Mios mencetak tiga gol melawan Atletico Madrid (di second leg babak 16 besar Liga Champions 2018–2019). Ya karena aku tahu bagaimana Los Mios bekerja keras untuk mencapai performa itu. Istri dan pacar pesepak bola dunia (WAGs) menjadi daya tarik tersendiri. Mereka juga menyimpan cerita.