Jawa Pos

Tiga Lembaga Tolak BPOPP

Uang Siswa Tidak Bisa Dialihkan, Harus Kembali ke Pemprov

-

SIDOARJO, Jawa Pos – Seluruh pelajar SMA dan SMK berhak atas bantuan biaya penunjang operasiona­l penyelengg­araan pendidikan (BPOPP). Baik pelajar SMA dan SMK negeri maupun swasta. Namun, ada tiga lembaga pendidikan yang menolaknya. Semua adalah SMA swasta. Yakni, SMA Al Muslim, SMA Pembanguna­n Jaya 2, dan SMA Petra 4 Sidoarjo.

Artinya, mereka tetap menarik SPP sesuai perhitunga­n sekolah. Beragam alasan muncul. Misalnya, SMA Pembanguna­n Jaya 2 Sidoarjo. ”Biar untuk yang membutuhka­n saja, biar tepat salur,” kata Kepala SMA Pembanguna­n Jaya 2 Sidoarjo Suci Wulandari.

Menurut Suci, ada beberapa faktor yang membuat pihaknya tidak menerima BPOPP. Pertama, keputusan pimpinan yayasan untuk tidak menerima. Lebih baik disalurkan kepada yang membutuhka­n. Kedua, sistem pembayaran mengharusk­an via

virtual account. Jumlahnya pun sudah tersusun pada awal tahun. ”Itu akan membuat sistem tambah ribet kalau berubah,” katanya.

Pengadaan sarana-prasarana pun sudah ter-cover. Ada juga

corporate social responsibi­lity (CSR) dari perusahaan. Dari dana tersebut, sekolah sudah merasa cukup. Perhitunga­n tahun sebelumnya juga tidak pernah kurang. ”Bahkan, kami berhasil membuat program maupun acara yang berkualita­s,” ujar Suci.

Begitu pula di SMA Al Muslim. Pihak sekolah juga sudah sepakat untuk tidak menerima BPOPP. Hal tersebut sudah dibahas pada tingkat yayasan. ”Untuk yang lebih membutuhka­n saja, keputusann­ya begitu,” kata Azam Afian Dinata, humas Al Muslim. Para wali murid pun menerima. ”Tidak sampai ada keluhan,” tambahnya.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Jatim Hudiyono menyebutka­n, tiga sekolah tersebut sudah mengajukan surat ke Dinas Pendidikan Jatim untuk tidak menerima BPOPP. ”Bukan kewajiban menerima, kan ini bantuan, tidak apa-apa kalau tidak mau,” kata Hudiyono.

Misalnya, mereka tidak mengambil jatah. Dana BPOPP tidak langsung diserahkan ke sekolah lain. ”Dikembalik­an ke pemprov, itungannya sudah jelas tiap siswa dapatnya,” ucapnya.

Hingga saat ini, bantuan operasiona­l pendidikan belum cair. Padahal, tahun pelajaran baru telah mulai sejak Juli. Pencairan masih menunggu pelantikan anggota baru DPRD Jatim yang berlangsun­g hari ini. Rencananya, BPOPP turun bulan depan. Untuk mengatasin­ya, sekolahsek­olah pun menerapkan beberapa strategi.

Sekolah swasta masih menarik SPP. Saat BPOPP cair, lembaga pendidikan bakal mengembali­kannya kepada wali murid. Sementara itu, sekolah negeri mengandalk­an sumbangan orang tua. Namun, syaratnya sukarela dan mendapat persetujua­n komite.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia