Overkapasitas, Bulog Sewa 30 Gudang
SIDOARJO, Jawa Pos – Stok beras di Perum Bulog Subdivre Surabaya Utara mencapai 229.000 ton hingga kemarin. Jumlah tersebut melebihi kapasitas gudang. Yakni, 172.500 ton. Karena stok beras semakin menumpuk, kantor Bulog di Buduran itu sampai menyewa gudang tambahan.
Wakil Kepala Bulog Subdivre Surabaya Utara Abdillah Jamal mengatakan, pihaknya mempunyai 49 unit gudang beras. Setiap unit mampu menampung 3.500 ton. Saat ini, seluruh tempat penyimpanan komoditas penuh. Sebaliknya, aktivitas serapan tetap berjalan. ”Beras yang masuk sekitar 100 ton per hari,” ucapnya.
Jika dihitung tiap bulan, lanjut dia, beras yang terserap bisa 3 ribu ton. Penyalurannya hanya setengah dari total serapan tersebut. ”Di satu sisi, kita harus terus menyerap beras petani, tetapi penyalurannya sulit,” tuturnya.
Jamal menjelaskan, salah satu penyebab penumpukan adalah tidak adanya lagi program beras sejahtera (rastra). Apabila tetap ada, Bulog bisa menyalurkan sekitar 2.000 ton beras per bulan.
Tidak hanya itu, musim panen raya membuat stok beras melimpah. ”Sudah kami saluran ke rumah pangan kita (RPK). Bahkan, dikirim ke provinsi lain. Tapi, tetap saja masih menumpuk,” katanya.
Walau overkapasitas, Jamal tetap berupaya membeli beras petani lokal. Pihaknya menyewa sekitar 30 unit gudang tambahan. Menurut dia, dalam waktu dekat akan terjadi musim paceklik. Mulai Oktober hingga Desember. Harga beras diprediksi melonjak. ”Stok ini untuk persediaan menghadapi lonjakan harga beras,” ujarnya.
Selama ini, Bulog membeli gabah petani dengan harga maksimal Rp 8.030 per kilogram. Apabila dijual kembali dalam bentuk beras medium, harganya hanya Rp 8.100 per kilogram. ”Tentu lebih murah dari harga di pasaran. Kalau premium sekitar Rp 10.500 per kilogram,” ucapnya. ”Kalau ada pengajuan operasi pasar, kami siap mengeluarkan,” lanjutnya.