Jawa Pos

Pakai Riasan Antik agar Siswa Asyik

- SITI AISYAH, Jawa Pos

Setiap guru punya metode khas agar siswanya nyantol. Yang dilakukan Theeraphon­g Meesat ini unik. Dia berdandan nyentrik. Mirip badut. Atau mirip Jeng Kelin, lakon yang diperankan artis Nycta Gina dalam sinetron komedi tanah air beberapa tahun lalu.

THEERAPONG Meesat berjalan melenggang di koridor Prasartrat­prachakit School, Ratchaburi, Thailand. Pinggulnya bergoyang, senyumnya mengembang. Pria yang biasa dipanggil dengan sebutan Guru Bally itu memakai rambut palsu pirang sebahu. Bulu matanya panjang berwarna oranye dan bibirnya dilukis bentuk hati warna pink. Dia menyebut penampilan­nya terinspira­si Lisa Blackpink.

”Hiburan penting bagi siswa. Sebelum memberi mereka pengetahua­n, kita harus bisa memecah kebekuan, kesulitan, tekanan, dan perbedaan usia,” terang Bally seperti dikutip Channel News Asia kemarin (11/9).

Bally bukan guru biasa. Dia selalu menyempatk­an waktu untuk berdandan nyeleneh sebelum masuk kelas. Setiap hari penampilan­nya berganti. Dia mengambil inspirasi dari para idol yang sedang digandrung­i siswa. Tentu saja bukan dengan dandanan semestinya, tapi dibuat tak biasa. Harapannya, siswa tidak tertekan di kelas bahasa Inggris yang diampunya.

Dulu Bally mengajar dengan cara konvension­al. Namun, suatu hari dia ikut parade sekolah dan berdandan unik. Begitu parade selesai, kelasnya dimulai. Dia tidak sempat menghapus riasan dan langsung masuk kelas.

”Para siswa terkejut dan senang. Mereka pikir itu lucu dan menarik. Mereka penasaran,” terang guru 29 tahun itu. Kala itu dia melihat perubahan luar biasa. Siswanya tertawa dan menjadi jauh lebih rileks. Sejak itulah, Bally memutuskan untuk selalu memakai riasan sebelum mengajar. Di dalam kelas pun, dia membuat gerakanger­akan yang mengocok perut siswa.

Bally meyakini bahwa para siswa bisa belajar lebih baik ketika rileks dan menikmatin­ya. Terutama saat belajar bahasa asing. Banyak anak Thailand yang tak suka belajar bahasa Inggris karena kurang percaya diri. Mereka tegang, takut salah ucap atau tulis. Mayoritas guru juga mengajar dengan cara tradisiona­l, menggunaka­n metode hafalan dan fokus untuk mendapatka­n nilai yang baik.

Menurut Bally, belajar bahasa Inggris harus dimulai dengan mendengark­an dan berbicara. Ketika sudah bisa melakukann­ya, nilai akan ikut meningkat. Guru menarik agar siswa mau mendengark­an. Juga, membikin situasi nyaman supaya siswa berani bicara.

Masalah lain yang membelengg­u kreativita­s guru-guru Thailand adalah banyaknya pekerjaan yang dibebankan kepada mereka. Karena itu, para guru tidak fokus mengajar. Padahal, jam mengajar per pekan sangat terbatas.

Teknik Bally berhasil. Dia tak hanya menjadi sangat dikenal di kalangan siswanya. Tapi, juga menjadi pemberitaa­n media internasio­nal. Setiap hari para siswa menebak-nebak Bally akan berdandan seperti apa.

 ?? ATHIT PERAWONGME­THA/REUTERS ??
ATHIT PERAWONGME­THA/REUTERS
 ?? CHANNEL NEWS ASIA ??
CHANNEL NEWS ASIA
 ?? CHANNEL NEWS ASIA ?? GURU NYENTRIK: Guru Bally berdandan unik sebelum mengajar. Foto atas, salah satu riasan yang dipakainya saat mengajar.
Para siswanya merasa asyik dan tertarik pada metode pengajaran­nya.
CHANNEL NEWS ASIA GURU NYENTRIK: Guru Bally berdandan unik sebelum mengajar. Foto atas, salah satu riasan yang dipakainya saat mengajar. Para siswanya merasa asyik dan tertarik pada metode pengajaran­nya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia