Gas Air Mata Ganggu Kejurnas
JAKARTA, Jawa Pos – Hari kedua Kejurnas Panahan 2019 sejatinya berjalan lancar tanpa gangguan kemarin. Venue kejuaraan, yakni Lapangan Panahan Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, memang berada tepat di Jalan Gerbang Pemuda. Hanya berbatas pagar dengan demonstrasi mahasiswa di kompleks DPR/MPR.
Selama acara berlangsung, gerbang kompleks GBK ditutup. Hanya orang tertentu yang boleh keluar masuk. Dengan begitu, kejuaraan yang juga prakualifikasi PON XX/2020 itu berlangsung lancar. Tak terganggu oleh keramaian di luar karena demonstrasi tersebut memang kondusif. Setelah acara selesai pukul 17.00 WIB, panitia mengimbau peserta dan ofisial agar tetap berada di arena. Sebab, banyak akses yang ditutup.
Namun, keadaan berubah mencekam ketika aparat mulai menembakkan water canon dan gas air mata ke arah massa di depan gedung DPR. Massa kemudian mundur ke arah Jalan Gerbang Pemuda. Gerbang GBK lalu dibuka sehingga massa mulai merangsek masuk. Mereka kebanyakan masuk untuk berlindung.
Saat itu rekapitulasi hasil yang masih berjalan menjadi kacau. Panitia kocar-kacir. Mereka ikut lari berlindung. Sebab, efek gas air mata sangat terasa.
Sebelum kekacauan terjadi, kontingen Jatim menambah tiket ke PON XX/2020. Kemarin giliran tim compound yang memastikan tempat di PON tahun depan. Total, ada enam tiket yang diraih. ’’Secara pribadi puas. Tapi, secara tim belum karena ada divisi nasional yang belum bertanding. Kalau sudah dapat tiket semua, baru kami puas,’’ kata Dellie Treeshyadinda, anggota tim compound Jatim.
Tiket pertama direbut tim beregu putri. Tim yang beranggota Yurike Nina Bonita Pereira, Tiara Sakti Ramadhani, dan Dillie itu mengumpulkan total 1.990 poin. Mereka berada di posisi kedua di bawah DKI Jakarta. Dellie menyatakan, performanya kemarin tidak terlalu baik. ’’Masih terkendala angin yang membuat tidak sesuai harapan. Pokoknya, yang penting bisa menang dulu,’’ imbuhnya.
Ke depan, lanjut Dellie, tantangannya lebih berat. Sebab, dengan status juara umum, Jatim bertekad bisa mempertahankan gelar tersebut.