Jawa Pos

Banyak Perahu dan Jukung Kandas

-

JEMBER, Jawa Pos – Hampir setiap hari terdapat pemandanga­n serupa di muara Sungai Bedadung. Yakni, perahu yang kandas karena air laut surut. Kandasnya perahu itu sudah menjadi semacam ’’tradisi’’ ketika musim kemarau. Sebab, tumpukan pasir menutupi jalur keluar masuknya jukung dan perahu milik nelayan Puger.

Nakhoda dan anak buah kapal (ABK) pun dibuat pusing ketika hendak berangkat dan bersandar. Saat akan keluar, mereka harus bersusah payah ketika melintasi plawangan yang dikenal angker. Demikian pula sebaliknya. Ketika hendak masuk atau pulang, nelayan kerepotan. Sebab, kalau salah menghitung ombak, bisabisa mereka celaka saat melintas di plawangan.

Memang, dalam beberapa bulan terakhir, nelayan cukup direpotkan oleh kondisi ombak dan angin saat akan berangkat melaut dan ketika hendak pulang setelah semalaman berada di tengah laut. Belum lagi saat akan membawa hasil tangkapan ke tempat pelelangan ikan (TPI).

’’Saat kondisi air laut surut, nelayan yang menggunaka­n jukung dan perahu sangat susah,’’ ungkap Paidi, 55, nelayan.

Namun, yang paling susah, kata dia, adalah nelayan yang menggunaka­n perahu. Sebab, kalau perahu telanjur kandas, seluruh ABK harus terjun ke air dan mendorong perahu. Ada pula yang menariknya dengan tali. ’’Banyak juga perahu yang kandas hingga cukup lama. Itu terjadi kalau sudah salah memilih jalur untuk pulang,’’ ujar nelayan asal Lojejer, Wuluhan, tersebut.

Biasanya, pasir yang mulai menutupi jalur keluar masuknya jukung dan perahu itu hilang sendiri ketika musim hujan tiba. Pasir akan terbawa ke tengah laut. ’’Namun, ada kemungkina­n pasir yang terbawa arus ke tengah itu juga kembali di sekitar plawangan,’’ ujar Catur, warga.

SURABAYA, Jawa Pos – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melanjutka­n kerja sama Jawa Timur dengan Kota Tianjin, Tiongkok. Banyak hal yang menjadi kerja sama. Misalnya, kerja sama bidang teknologi dan pendidikan vokasi.

Kemarin delegasi dari Kota Tianjin,Tiongkok, menggelar audiensi dengan Khofifah. Delegasi yang terdiri atas Committee of Chinese People’s Political Consultati­ve Conference (CPPCC) Tianjin serta sejumlah ahli teknologi dan pendidikan itu menyampaik­an perkembang­an teknologi dan pendidikan di Tianjin.

Khofifah mengungkap­kan, kerja sama Provinsi Jawa Timur dengan Kota Tianjin sudah berlangsun­g cukup lama. Yakni, sejak 2012. Saat ini, lanjut dia, Tianjin sudah memasuki teknologi 5G. ”Nah, kita masuk 4G. Tentu perkembang­an ini akan menjadi penting dalam percepatan pelayanan,” tuturnya kemarin (26/9).

Harapannya, perkembang­an teknologi bisa menjadikan pelayanan makin efektif dan efisien. Salah satunya pelayanan di pelabuhan. Tianjin, kata Khofifah, sudah menerapkan teknologi 5G dalam proses smart sea port terkait koneksitas pelabuhan. ”Proses ini yang kami ingin dapatkan kerja sama di Jawa Timur,” katanya.

Selain itu, mantan menteri sosial tersebut ingin teknologi 5G bisa diterapkan dalam pelayanan di rumah sakit. Terutama rumah sakit di bawah koordinasi Pemprov Jatim. Melalui format 5G, jelas Gubernur Jawa Timur

dia, rekam medis pasien bisa semakin terkonfirm­asi. Demikian pula layanan-layanan jaminan kesehatan seperti BPJS.

”Ini akan mengurangi atau menghilang­kan moral hazard (jebakan moral) dalam BPJS. Bahkan, di sana (Tianjin) tidak lagi berupa kartu, tapi berupa rekam mata dan rekam jari. Sehingga presisi juga sangat tinggi,” ucapnya.

Saat ini, dukungan Pemerintah Kota Tianjin di Jawa Timur bisa dilihat di pendidikan vokasi. Kerja sama berlangsun­g di SMK di Ponorogo dan Surabaya. Di Surabaya, dukungan yang berlangsun­g berupa program untuk teknologi sepeda listrik.

Melalui dukungan tersebut, Khofifah berharap SMK bisa semakin menjalin kerja sama dengan perusahaan. Dengan begitu, sepeda listrik juga bisa diproduksi secara masif. ”Pola yang berlaku adalah teaching factory. Ini diharapkan bisa memberikan penguatan pada SMK. Sehingga bisa matching dengan perusahaan,” pungkasnya.

PELATIHAN jurnalisti­k diadakan kembali di Jawa Pos kemarin (26/9). Kali ini pesertanya berasal dari Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasio­nal (HIMAHI) Universita­s Negeri Jember. Para peserta sangat antusias ketika salah seorang redaktur Jawa Pos, Tomy C. Gutomo, memaparkan materi tentang cara menyajikan karya jurnalisti­k.

 ?? JUMAI/JAWA POS RADAR JEMBER ?? TERPAKSA LOMPAT: Beberapa ABK dalam perahu yang kandas harus melompat ke sungai untuk mendorong perahu.
JUMAI/JAWA POS RADAR JEMBER TERPAKSA LOMPAT: Beberapa ABK dalam perahu yang kandas harus melompat ke sungai untuk mendorong perahu.
 ??  ?? TAMU REDAKSI
TAMU REDAKSI

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia