Ternyata Tercemar Limbah Kimia Berbahaya
Hasil Uji Lab Sampel Air Bengawan Solo
NGAWI, Jawa Pos – Fenomena menghitamnya air Bengawan Solo tak bisa dianggap enteng. Sebab, dari hasil uji sampel laboratorium Mojokerto oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Ngawi, diketahui bahwa air sungai besar tersebut positif tercemar limbah kimia berbahaya.
Meski tak sampai menimbulkan kematian, limbah itu disebut berpotensi mengganggu kesehatan warga dan merusak ekosistem air. ’’Secara detail jenis unsurnya apa, masih kami dalami. Tapi, mengandung beberapa unsur kimia seperti timbal, besi, dan seng,’’ kata Kepala Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan DLH Ngawi Joko Sutrisno kemarin (26/9).
Dia menerangkan, limbah tersebut diduga kuat berasal dari kawasan hulu sungai masuk daerah luar Ngawi. Sebab, dari hasil penelusuran sepanjang aliran bengawan wilayah Ngawi, tak didapati tanda-tanda adanya pabrik yang membuang limbah berbahaya tersebut. Karena itu, pihaknya tidak bisa berbuat banyak. ’’Ibaratnya Ngawi yang kena getahnya’’ ujarnya.
DLH Ngawi, lanjut dia, beberapa waktu lalu telah melakukan koordinasi lintas sektor dengan beberapa OPD lain. Hasilnya, dibentuk tim pemantau khusus untuk mengecek kondisi air sungai tersebut. Selain itu, pencemaran limbah tersebut bakal diadukan ke Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo pekan depan. ’’Kalau sungai di kabupaten (Ngawi, Red), tentu bisa langsung kami atasi. Tapi, ini kan lintas provinsi,’’ tuturnya.
Dia menduga bahwa pabrik tersebut sudah biasa membuang limbah ke Bengawan Solo. Namun, saat musim penghujan tidak terlihat mencolok lantaran debit air sungaitinggi.’Tidakterlihatdanlangsungterbawa arus,’ ucapnya.(gen/isd/c13/end)