Kepercayaan Diri Bermodal Histori
SOCHI, Jawa Pos – Mercedes datang ke GP Rusia dengan luka menganga. Tim Silver Arrows gagal memenangi tiga balapan terakhir secara beruntun. Itulah hasil langka yang tidak mengenakkan Mercedes. Apalagi jika mengingat tiga kekalahan tersebut menjadi penanda kebangkitan seteru mereka, Ferrari.
Satu hal yang membuat Mercedes konfiden bisa bangkit di Sochi adalah faktor sejarah. Sejak GP Rusia kembali pada 2014, Mercedes tidak terkalahkan.
Sochi memiliki karakteristik berbedadengansirkuitjalanan Marina Bay, Singapura. Permukaanaspalyanglebihlembut akan membuat ban lebih tahan lama. ’’Sirkuit (Sochi) punya sejumlah tikungan cepat, serta aspal yang mulus dan lurus, terutama menuju ke tikungan kedua. Kami dalam kondisi ’lapar’ (kemenangan) menuju Sochi dan akan bertarung habis-habisan di lintasan,’’ ujar Team Principal Mercedes Toto Wolff sebagaimana dikutip Checkered Flag.
Di sisi lain, kebangkitan Ferrari bisa menjadi ganjalan buat Mercedes. Juara F1 dua kali, Mika Hakkinen, menyatakan bahwa saat ini SF90 (mobil Ferrari) menjelma menjadi mobil terbaik di grid. Ferrari memenangi balapan di tiga sirkuit berbeda. Artinya, SF90 sudah tangguh di semua jenis trek. ’’Ferrari punya modal performa bagus untuk menantang Mercedes akhir pekan ini,’’ ucapnya.
Yang ikut menentukan hasil lomba akhir pekan ini adalah cuaca.Berdasarprakiraan,hujan mengguyurdengansuhuudara cenderungdingin15–20derajat Celsius. Hujan juga diprediksi turun saat sesi kualifikasi.
Sementara itu, kemarin penyelenggara GP Rusia mengumumkankemungkinanperubahanvenuebalapansetelah musim 2020. Rencana pemugaran dan pengembangan di sekitar Sirkuit Sochi mengharuskan agenda balapan itu dialihkan ke St Petersburg setelah 2020.
INCHEON, Jawa Pos – Indonesia telah memastikan satu tempat di babak semifinal Korea Open 2019. Drawing ganda putra menempatkan pasangan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo bertemu Fajar Alfian/ Muhammad Rian Ardianto di babak perempat final hari ini. Dua pasangan tersebut merupakan wakil Merah Putih yang tersisa di sektor ganda putra.
Absennya Mohammad Ahsan/ Hendra Setiawan memupus harapan terjadinya all Indonesian final untuk kali kelima tahun ini. Sementara itu, pasangan Wahyu Nayaka Arya Pangkaryanira/Ade Yusuf Santoso yang berada di pul bawah terpaksa terhenti di babak 16 besar kemarin. Mereka kandas di tangan ganda putra Denmark Mathias Boe/Mads Conrad-Petersen dalam tiga game 22-20, 14-21, 10-21.
Laga tersebut akan menjadi pertandingan ketujuh yang membuat perang saudara antara The Minions (sebutan Marcus/Kevin) versus FajRi (julukan Fajar/Rian). Selama itu pula, catatan kemenangan selalu berpihak pada Minions. Ganda putra terbaik dunia tersebut hanya pernah sekali kalah di Malaysia Open yang digelar lima bulan lalu. Pertemuan terakhir terjadi di China Open pekan lalu yang mana Fajar/ Rian kalah mudah 8-21, 16-21.
Babak perempat final yang digeber di Incheon Airport Skydome ini harus jadi pembuktian Fajar/Rian. Di antara dua pasangan yang ada di jajaran top 10 dunia, hanya FajRi yang masih sering menunjukkan inkonsistensi. Kadang bisa bagus sekali, kadang bisa buruk sekali.
’’Lebih disiapin lagi staminanya. Terus juga tambah fokus dan jaga kondisi buat besok (hari ini, Red). Yang terpenting, rasa jangan mau kalah di lapangannya harus ditambah,’’ ujar Rian sebagaimana dikutip dalam siaran pers PP PBSI. ’’Harapannya bisa memberikan permainan terbaik buat besok. Bisa keluar permainannya dan maksimal,’’ kata atlet kelahiran Bantul, Jogjakarta, tersebut.
Setidaknya perasaan haus kemenangan itu mulai muncul dalam beberapa laga terakhir Fajar/Rian. Kemarin, misalnya, pasangan yang baru saja naik ke ranking keenam dunia itu
TUNGGAL PUTRA
4-Jonatan Christie vs Khosit Phetpradab (Thailand) 21-8, 22-20 8-Anthony Sinisuka Ginting vs
Jan O. Jorgensen (Denmark) 21-17, 16-21, 13-21
Shesar Hiren Rhustavito vs Lu Guang zu (Tiongkok) 21-15, 21-13
TUNGGAL PUTRI
Fitriani vs Sayaka Takahashi (Jepang) 16-21, 7-21 Gregoria Mariska Tunjung vs Kim Ga Eun (Korea Selatan) 22-20, 15-21, 22-20
GANDA PUTRA
1-Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo vs Goh V Shem/ Tan Wee Kiong (Malaysia) 21-9, 22-20
6-Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto vs Lee Yang/Wang Chi-Lin (Taiwan) 21-18, 21-18
Wahyu Nayaka Arya Pangkaryanira/ Ade Yusuf Santoso vs Mathias Boe/Mads Conrad Petersen (Denmark) 22-20, 14-21, 10-21
GANDA PUTRI
5-Greysia Polii/Apriyani Rahayu vs Ayako Sakuramoto/Yukiko Takahata (Jepang) 19-21, 17-21
GANDA CAMPURAN
7-Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti vs Hafiz Faizal/Gloria E. Widjaja 21-13, 21-14
Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari vs Wang Chi-Lin/Cheng Chi Ya (Taiwan) 20-22, 21-16, 21-18
TUNGGAL PUTRA
4-Jonatan Christie vs Wang Tzu Wei (Taiwan)
2-Chou Tien Chen (Taiwan) vs Shesar Hiren Rhustavito
TUNGGAL PUTRI
3-Tai Tzu Ying (Taiwan) vs Gregoria Mariska Tunjung
GANDA PUTRA
1-Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo vs 6-Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto
GANDA CAMPURAN
1-Zheng Siwei/Huang Yaqiong (Tiongkok) vs 7-Praveen Jordan/ Melati Daeva Oktavianti
Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari vs He Jiting/Du Yue (Tiongkok) tetap tenang melawan Lee Yang/ Wang Chi Lin meski beberapa kali tertinggal. ’’Alhamdulillah hari ini (kemarin, Red) bisa menang. Kuncinya kami main lebih fokus. Mereka juga lumayan kuat defense-nya. Jadi, kami harus lebih sabar. Kami pernah lawan mereka, jadi sudah ada gambaran buat pertandingan ini,’’ jelas Rian.
Di sisi putri, hanya Gregoria Mariska Tunjung yang bertahan. Kompatriotnya, Fitriani, terhenti di babak 16 besar akibat tidak mampu mengatasi pemain Jepang Sayaka Takahashi. Dia kalah straight game 16-21, 7-21.