Dewan Minta Desain Jembatan Joyoboyo Diubah
SURABAYA, Jawa Pos – Desain Jembatan Joyoboyo mendapat kritik dari para legislator. Anggota DPRD Surabaya menilai desainnya kurang mencerminkan ikon Kota Pahlawan. Karena itu, para wakil rakyat meminta agar desainnya diubah.
Hal tersebut disampaikan anggota DPRD Surabaya dapil V Agung Prasodjo. Pejabat asal Ketintang itu menilai ada beberapa persoalan yang belum tuntas dalam pembangunan jembatan tersebut. Salah satunya terkait pembebasan lahan. ” Sampai sekarang belum jelas kelanjutannya,” ujarnya kemarin (26/9).
Selain itu, proyek multiyear tersebut dinilai molor. Hingga saat ini, belum ada perusahaan yang ditetapkan sebagai pemenang lelang. Padahal, proyek tersebut sejatinya harus dikerjakan sejak Mei. Namun, hingga sekarang belum ada persiapan yang terlihat di lapangan.
Politikus Partai Golkar itu menggarisbawahi desain jembatan tersebut. Dia menilai konsep bangunan milik dinas pekerjaan umum bina marga dan pematusan (DPUBMP) itu tidak jauh berbeda dengan Jembatan Suramadu. Hanya, bentuknya lebih kecil. ”Nilai estetikanya kurang kalau hanya seperti itu,” katanya.
Padahal, kata dia, jembatan tersebut digadang-gadang menjadi ikon baru di Surabaya. Karena itu, Agung meminta desain Jembatan Joyoboyo diganti. Dia mencontohkan dam Kali Jagir yang begitu eksotis karena menggunakan desain bangunan khas Belanda.
Hal senada diungkapkan anggota DPRD Fraksi PDIP Baktiono. Dia menilai urusan desain itu penting. Sebab, bangunan tersebut akan menjadi bagian dari perwajahan Kota Surabaya. Karena itu, desain yang dibuat tidak boleh asal-asalan.
Di sisi lain, Kepala Bidang Bina Marga DPUBMP Ganjar Siswo Pramono menyatakan, desain jembatan tidak memungkinkan untuk diubah. Sebab, waktu yang tersisa sampai dimulainya pengerjaan tinggal menghitung hari.
Dia menyatakan, proses lelang akan selesai pada Oktober. Saat itu, pemenang lelang harus mulai mengerjakan konstruksi awal bangunan seperti tiang pancang dan kuda-kuda.