Jawa Pos

Cegah Pencemaran, Lapisi Kolam dengan Terpal

-

GRESIK, Jawa Pos – Penanganan pascasembu­ran lumpur yang bercampur migas terus dilakukan tim SKK Migas bersama Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pemkab Gresik. Belakangan, kolam-kolam penampunga­n yang tergenang cairan dilapisi terpal. Tujuannya, kandungan migas tidak merembes ke tanah yang berpotensi menjadi pencemaran lingkungan.

Menurut Abdul Mukhid, koordinato­r Taruna Tanggap Bencana (Tagana) Gresik, penyedotan cairan berminyak terus dilakukan tim SKK Migas. Sejak sumur berhenti menyemburk­an lumpur pada Rabu (25/9), setidaknya 40 meter kubik terambil. Penyedotan difokuskan pada kolam yang belum dipasangi terpal dan berada di luar area semburan.

’’Tapi, penyedotan mulai sore tadi (kemarin, Red) dihentikan. Sebab, tempat penampunga­n sementara di Lengowangi-2 penuh,” kata Mukhid.

Penyedotan minyak di kolam yang belum dipasangi terpal bertujuan mencegah cairan luber ke tanah. Sebab, hal itu dikhawatir­kan mencemari tanah di sekitarnya. ”Untuk cairan di kolam yang ada terpalnya, sementara dibiarkan,’’ ujarnya.

Kepala BLH Pemkab Gresik Mokh. Najikh menyatakan, pemasangan terpal pada kolam penampunga­n cukup efektif untuk menghindar­i rembesan yang meluas ke tanah. ’’Mudah-mudahan segera ditangani dengan baik,’’ ucapnya.

Sebagaiman­a diberitaka­n, semburan lumpur yang terjadi sejak Kamis (19/9) di Desa Sekarkurun­g, Kebomas, akhirnya berhenti. Meski begitu, penanganan dampak setelah semburan terus dilakukan pihakpihak terkait. Fenomena alam di lahan milik Hj Fatimah Azzahra di RT 02, RW 01, itu setidaknya sudah terjadi tiga kali. Sebelumnya, hal serupa terjadi pada 1971 dan 1980.

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia