Obral dan Sumbangkan Kue ke Panti Asuhan
SURABAYA, Jawa Pos – Dagangan para penjual kue di Kampung Kue Rungkut hingga kemarin siang (26/9) masih menumpuk. Mereka telat mendapatkan informasi soal sekolah yang libur. Banyak pelanggan yang tidak kulakan dan mengakibatkan dagangan mereka tidak laku.
Aksi demonstrasi mahasiswa dan berbagai kalangan ternyata berimbas pada penjual kue. Berdasar surat edaran dari Dinas Pendidikan Surabaya, sekolahsekolah –mulai TK hingga SMP– diliburkan.
Aktivitas produksi di Kampung Kue Rungkut berlangsung seperti biasa kemarin. Sayangnya, berbagai jajanan itu tidak laku. Banyak tengkulak yang tidak datang mengambil barang dagangan. ”Para pedagang tidak tahu. Mereka tidak mengurangi produksinya,” ujar Koordinator Kampung Kue Rungkut Khoirul Mahpuduah.
Memang berbagai jenis kue di sana biasanya didistribusikan ke kantin-kantin sekolah. Hingga kemarin sore terpantau dagangan belum habis.
Irul, sapaan Khoirul, mengatakan bahwa pedagang langsung mengobral dagangan mereka. Ada yang dijual ke pasar dengan separo harga. Ada pula yang dijual di depan rumah masing-masing. ”Dari mulai Rp 500 sampai Rp 2.500 dapat tiga jajanan,” ujarnya.
Selain itu, pedagang menyumbangkan makanan itu ke berbagai panti asuhan. Irul mengatakan, hal itu sudah menjadi risiko usaha. Dia menuturkan, omzet para pedagang turun sampai 50 persen.