Lampung Tuan Rumah Muktamar Ke-34 NU
JAKARTA, Jawa Pos – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) memulai persiapan menuju muktamar ke-34 yang digelar September tahun depan. Provinsi Lampung ditetapkan sebagai tuan rumah hajatan nasional ormas Islam terbesar di Indonesia itu.
Keputusan tersebut disampaikan Ketua Umum PB NU KH Said Aqil Siroj dan sejumlah pengurus di kantor PB NU Jalan Keramat Raya, Jakarta Pusat, kemarin (10/10). Penunjukan Lampung sebagai tuan rumah Muktamar Ke-34 NU dituangkan dalam Surat Keputusan Nomor 420/AII/04 D/10/2019. ”Hal-hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan kegiatan tersebut menjadi tanggung jawab PB NU,” papar pengasuh Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqafah, Ciganjur, itu.
Ketua PB NU Robikin Hemas mengungkapkan, sebelumnya ada sembilan Pengurus Wilayah NU yang mengajukan menjadi tuan rumah. Yakni, Lampung, Banten, Jawa Barat, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jogjakarta, dan Kalimantan Selatan.
PB NU lantas membentuk Tim Lima yang diketuai Robikin Hemas untuk melakukan survei ke wilayah-wilayah tersebut. Hasilnya, muncul tiga nomine. Yaitu, Kalimantan Selatan, Jawa Barat, dan Lampung.
Selanjutnya, Ketum PB NU Said Aqil menyerahkan tiga nomine itu kepada penjabat Rais Aam Miftachul Akhyar untuk memutuskan. Setelah bermusyawarah dengan pengurus harian syuriah PB NU, akhirnya diputuskan berkunjung ke Kalimantan Selatan dan Lampung.
Setelah mempertimbangkan segala sesuatunya, termasuk memperhatikan hasil istikharah Kiai Miftachul Akhyar, PB NU akhirnya memutuskan Lampung jadi tuan rumah muktamar ke-34. ”Mohon barokah doa dan dukungan semua pihak,’’ ucap Robikin.
Pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak, khususnya pemerintah provinsi dan PW NU yang telah menyatakan dukungan dan kesanggupan sebagai tuan rumah muktamar. Khususnya Pemerintah Provinsi dan PW NU Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Banten, Jawa Tengah, Jogjakarta, dan Jawa Barat. Juga Pemerintah Kabupaten dan PC NU Banyuwangi.
Terkait bursa calon Ketum, Robikin menyatakan bahwa pihaknya belum melakukan pembahasan. ”Jangankan tentang calon Ketum, tanggal berapa muktamar dilangsungkan juga belum. Kapan waktu pelaksanaan muktamar akan diputuskan dalam rapat selanjutnya,” pungkasnya.