Rockets Serius Jajal Rotasi
TOKYO, Jawa Pos – Antusiasme luar biasa ditunjukkan fans NBA pada laga kedua pramusim di Tokyo, Jepang, kemarin. Sejak siang ribuan orang menyemut di luar Saitama Super Arena untuk bersiap-siap menonton pertandingan yang mempertemukan Houston Rockets dengan Toronto Raptors. Padahal, laga baru dimulai pukul 19.00 waktu setempat.
Yang paling ramai adalah antrean fans yang berburu merchandise. Antrean mengular hingga satu kilometer. Namun, mereka tetap tertib di tengah embusan angin yang kabarnya merupakan dampak dari topan Hagibis. Puncak dari dampak topan tersebut diperkirakan terjadi Sabtu besok. Dua laga kejuaraan dunia rugby sudah dipastikan batal.
Seperti laga pertama 8 Oktober lalu di tempat yang sama, tiket untuk game kedua kemarin lagi-lagi soldout. Semua bangku terisi dan para fans pun berada di pinggir lapangan satu setengah jam sebelum pertandingan dimulai demi mendapatkan tanda tangan pemain kedua tim. P.J. Tucker dan Austin Rivers merupakan pemain yang paling sabar melayani seluruh permintaan tanda tangan.
Pada game kedua kemarin, giliran Rockets yang memenangi laga. Skor akhir 118-111. Harden dan duet barunya, Russell Westbrook, masing-masing mencetak 22 poin. Harden pun beberapa kali memukau penonton lewat crossover dribble-nya. Para penonton selalu memberikan applause saat Harden bisa membuat lawannya terpeleset.
Pada pertandingan kali ini, Raptors seakan ’’melepas’’ kuarter keempat karena sudah menurunkan pemainpemain lapis ketiga mereka. Sedangkan Rockets tetap memainkan Russell Westbrook dan P.J. Tucker hingga kuarter penghabisan. Pelatih Rockets seperti mencoba rotasinya untuk musim reguler nanti karena Harden bermain dalam tempo yang cukup panjang, yaitu 28 menit. Westbrook pun berada di lapangan selama 25 menit.
Raptors tetap bermain tanpa sang leader Kyle Lowry yang masih dalam masa penyembuhan setelah operasi ibu jari. Sementara itu, Norman Powell kemarin tampil on fire dengan mencetak 22 poin, di antaranya lewat lima kali three-point. Pascal Siakam menambahan 16 poin untuk Raptors. Laporan
JAKARTA, Jawa Pos – The Daddies bersiap menghadapi tur Eropa pekan depan. Mereka akan turun pada turnamen level super 750, yaitu Denmark Terbuka 2019 (15–20 Oktober) dan Prancis Terbuka 2019 (22–27 Oktober). Hanya, kondisi M. Ahsan belum seratus persen fit setelah cedera pada Tiongkok Terbuka 2019 lalu.
Ahsan mengalami cedera pada betis kanan dan kirinya saat turun di Changzhou, Tiongkok. Kondisinya memburuk saat semifinal. The Daddies tetap mampu melaju hingga final meski pada partai puncak mereka kalah oleh Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo. Tidak ingin kondisi Ahsan semakin parah, The Daddies memilih mundur dari Korea Terbuka 2019.
Tiga minggu menjelang Denmark Terbuka, kondisi Ahsan semakin baik. Dia sudah berlatih penuh di Pelatnas Cipayung, Jakarta. Meski begitu, bapak dua anak itu tetap rutin menjalani terapi setelah sesi latihan. Kini kondisinya masih 80 persen. Pada Sabtu (12/10) dia akan bertolak ke Odense, Denmark. ’’Yang kiri (betis) sudah membaik. Tinggal yang kanan,’’ kata Ahsan.
Meski kondisinya sudah membaik, dia tidak memungkiri masih menyimpan kekhawatiran menjalani tur Eropa minggu depan. Untuk bisa pulih 100 persen, dibutuhkan istirahat total cukup lama. ’’Susah diprediksi (pemulihannya) karena dipakai terus. Yang penting, jangan sampai sakit parah saja,’’ ujar pemilik dua gelar All England itu.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Ahsan meminta rekannya, Hendra Setiawan, melapis di belakang. Pergantian peran itu terbukti cukup ampuh pada Tiongkok Terbuka lalu. Meski ada trauma yang kambuh lagi, Ahsan berusaha lebih rileks.
’’Jangan sampai ada rasa takut. Dibawa seperti normal saja. Insya Allah, sampai Denmark sembuh total. Saya rasa progresnya sudah baik,’’ imbuhnya.
Sementara itu, Hendra mengaku lebih siap. Dalam babak pertama Denmark Terbuka, mereka akan menghadapi pasangan Malaysia Goh V Shem/Tan Wee Kiong. Dalam perempat final, The Daddies pun berpeluang bertemu wakil Jepang Hiroyuki Endo/ Yuta Watanabe.
’’Ini kan (Ahsan) sudah 80 persen baik. Pola permainan pun dilihat dari kondisi saat pertandingan. Salah satunya, Ahsan lebih banyak di depan dulu.Semogatidakberpengaruhpadapermainan,’ ungkap Hendra.