Uzur, Ribuan Truk Tak Layak Beroperasi
SURABAYA, Jawa Pos – Truktruk lawas kerap berseliweran di kawasan Pelabuhan Tanjung Perak. Selain jalannya lambat, angkutan barang tersebut sering kali mogok karena mesinnya tak mendukung.
Ketua Organda Khusus Pelabuhan Tanjung Perak Kody Lamahayu menjelaskan bahwa saat ini ada 9 ribu angkutan yang beroperasi di Tanjung Perak. Dari angka tersebut, 40 persen perlu diremajakan. Truk dinilai sudah tak layak untuk mengangkut barang yang dibawa kapal.
’’Rata-rata usianya melebihi 20 tahun,’’ kata Kody di sela-sela acara Musyawarah Cabang (Muscab) IX Organda Khusus Pelabuhan Tanjung Perak kemarin (10/10). Menurut dia, Organda telah berusaha aktif mendekati pengusaha angkutan. Mereka mendorong adanya peremajaan demi keamanan di jalan raya.
Kody menuturkan, truk-truk tua memang berpotensi mengganggu aktivitas pelabuhan. Sebab, kendaraan tersebut sering kali mogok dan bisa membahayakan keselamatan pengendara lain.
Selain mendorong peremajaan, Kody menjelaskan bahwa Organda mendukung penertiban angkutan barang yang over dimension dan over loading (ODOL).
Mereka beroperasi dengan muatan yang melebihi kapasitasnya. ’’Muatan maksimalnya 8 ton. Tapi, truk membawa barang bahkan sampai 25 ton,’’ kata Kody. Pengusaha angkutan tersebut menjelaskan bahwa penertiban ODOL sebenarnya mampu mendorong perkembangan usaha di bidang logistik. Semakin banyak pemisahan barang, kian tinggi pengoperasian angkutan.
Kadishub Jatim Fattah Jasin menegaskan bahwa peremajaan angkutan memang sangat penting. Sebab, hal tersebut berkaitan dengan keselamatan di jalan raya. ’’Pengendara akan terganggu dan risiko terjadinya kecelakaan juga semakin tinggi akibat usia truk yang melewati batas,’’ kata Fattah.
Mengenai ODOL, dia menegaskan bahwa dishub telah menggencarkan operasi lalin di jalan raya. Razia rutin diadakan bersama TNI dan Polri. Ada sanksi tilang bagi sopir yang kendaraannya melebihi muatan.(hen/c22/nor)