Jawa Pos

Penting, Cegah Anak Stunting

Akibat Kurang Gizi, Tidak Tumbuh Normal

-

SIDOARJO, Jawa Pos – Namanya Arsya Mahardika Firdaus. Tinggi badan bocah 22 bulan itu hanya 76 sentimeter. Beratnya cuma 7,6 kilogram. Untuk anak seusia Arsya, berat badan normal seharusnya 9,4 kilogram. Tingginya 80,3 sentimeter. Itu minimal.

Jawa Pos menemui Arsya di rumahnya, Desa Durungbedu­g, Candi, kemarin (10/10). Dia lincah. Responsnya bagus. Sorot matanya tajam. Saat diminta salim dan memegang pipi, dia juga cepat melakukann­ya. ”Dilihat sekilas, secara kognitif cukup baik,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sidoarjo drg Syaf Satriawarm­an SpPros. Dokter Syaf juga melihat kondisi Arsya.

Rina Kurniawati, ibu Arsya, bercerita. Saat buah hatinya itu lahir, beratnya 3 kg. Panjang tubuhnya 50 sentimeter. Semua normal. Pertumbuha­n awal dinyatakan bagus. Hanya, belakangan berat dan tinggi badan tidak naik signifikan. Puskesmas menyatakan berat dan tingginya kurang ideal.

”Anak saya memang susah makan,” ujar Rina. Kalau dia mau makan, paling cuma tiga sendok. Suapan keempat sudah tidak mau lagi. Arsya makan lumayan banyak di sekolah saat bersama kakaknya. Tetapi, itu pun tidak sampai satu porsi. Rina merasa aman karena tetap memberikan susu.

Menurut perempuan 27 tahun tersebut, biasanya Arsya bermain ke rumah tetangga. Banyak yang memberinya makanan atau kue. Sampai di rumah, dia kurang nafsu makan. Ada bocah lain yang bernama Suli Aijas. Bocah 21 bulan itu tinggal di Desa Sugihwaras, Candi.

Berat badannya sekarang 8 kg. Tingginya 78 sentimeter. Itu kurang dari berat minimal yang seharusnya dicapai, yaitu 9,3 kilogram. Tinggi badan paling rendah 79,3 sentimeter. Makannya juga sedikit.

Saat ini dia sakit. Nafsu makannya berkurang. Bibirnya sariawan. Sang ibu, Nur Akifah, terus berusaha memberikan asupan makanan dan susu dari puskesmas. Saat ini kondisi Arsya dan Suli sudah lebih baik daripada sebelumnya. Dari hari ke hari, berat dan tinggi mereka bertambah. Mereka ditarget bisa mencapai berat dan tinggi sesuai usia. Tidak boleh selamanya stunting.

Kemarin dinkes memberikan makanan tambahan untuk Suli dan Arsya. Puskesmas juga sering mengedukas­i tentang cara Tarik Prambon Krembung Porong Kedungsolo Jabon Tanggulang­in Candi Tulangan Kepadangan Wonoayu Sukodono Sidoarjo Urangagung Sekardanga­n Buduran Sedati Waru Medaeng Gedangan Ganting Taman Trosobo Krian Barengkraj­an Balongbend­o

Jumlah

Jumlah: anak atau persen (Usia hingga tahun)

11.613

menyiapkan makanan yang tepat. Menunya juga harus bergizi.

”Kami pantau terus agar perkembang­annya semakin bagus,” ucap Agus Wahyudi, penanggung jawab gizi Puskesmas Candi. Agus memastikan puskesmas telah memiliki data khusus untuk anak-anak yang ditengarai mengalami stunting. Setiap pekan mereka diminta ke puskesmas untuk menimbang dan mengukur tinggi badan.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia