Kolaborasi Penelitian Antarnegara
SIDOARJO, Jawa Pos – Geliat akademis di Kota Delta semakin hidup. Sejumlah tokoh pendidikan kerap hadir. Kemarin (10/10), misalnya, Fakultas Bisnis, Hukum, dan Ilmu Sosial (FBHIS) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) mengundang sejumlah tokoh dari mancanegara dalam acara bertajuk International Conference of Law and Business Social Sciences (Iclabss) 2019.
Fokusnya membahas tantangan pendidikan di era saat ini. Ada lima narasumber yang dihadirkan. Yakni, Prof Johnny Jermias dari Simon Fraser University Kanada. Lalu, Assoc Prof Pensri Jaroenwanit PhD dari Khon Kaen University Thailand dan Prof Ishak Yussof dari National University of Malaysia. Hadir pula hakim Tipikor Surabaya Dr Lufsiana Abdullah dan Wakil Bendahara Diktilitbang Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Adam Jerusalem.
Prof Johnny menyampaikan, karya tulisnya mengupas bisnis strategis, terutama bisnis exit. Menurut dia, banyak orang yang membahas strategi untuk memulai. Nah, bisnis exit itu bagaimana untuk keluar dari yang sudah ada. Misalnya, perusahaan sudah eksis, tapi pelan-pelan mengubah diri. Dari yang awalnya hanya perusahaan teknologi informasi merambah ke dunia event. ’’Mengubah bisnis karena eranya berubah, termasuk juga dunia pendidikan. Industri 4.0 saat ini adalah cerdas dan sistem mandiri yang penuh data dan pembelajaran mesin,” ujarnya.
Sementara itu, Assoc Prof Pensri yang juga dekan fakultas bisnis dan marketing menyampaikan tentang pengembangan pertanian. Semua penelitiannya dilakukan untuk memberdayakan pertanian. Prof Ishak lebih banyak berbicara seputar peningkatan sumber daya manusia (SDM).
”Semuanya saling sinkron, bisa kolaborasi,” kata Wisnu Setiyono, dekan FBHIS Umsida. Misalnya, dengan Thailand. Karakter wilayahnya sama dengan Indonesia dan pertaniannya sudah maju. ’’Joint research dengan Thailand nanti seputar pertanian,” ujar Wisnu. Termasuk kolaborasi dengan lainnya. ’’Forum seperti ini bakal terus berlanjut,” tambahnya.