Ma’ruf Ketum MUI hingga Munas 2020
JAKARTA, Jawa Pos – Rakernas V Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Kuta Mandalika, Lombok Tengah, berakhir kemarin (13/10). Ada sejumlah keputusan yang dikeluarkan. Di antaranya, meminta KH Ma’ruf Amin tetap menjadi ketua umum MUI sampai pelaksanaan musyawarah nasional (munas) tahun depan.
Hasil rakernas itu disampaikan Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid Sa’adi kemarin. Ada sejumlah alasan di balik permintaan tersebut. ”Untuk kepentingan kesinambungan organisasi. Sekaligus menjaga tradisi alih kepemimpinan secara baik dan bijaksana,” katanya.
Zainut menjelaskan, hasil Rakernas V MUI mengamanatkan kepada dewan pimpinan untuk menjadikan Munas MUI 2020 sebagai momentum reposisi peran, khudmah, dan kebangkitan serta transformasi MUI. Tentu saja di bawah komando ketua umum yang dihasilkan dari forum munas tahun depan.
Namun, hingga kemarin belum ditetapkan kapan munas 2020 digelar. Melalui transformasi yang berjalan dengan baik, Zainut berharap MUI bisa menjaga hubungan baik dengan pemerintah pusat maupun daerah. ”Kiai Ma’ruf Amin akan menjadi wakil presiden sehingga dapat memperkuat peran MUI. Khususnya sebagai mitra pemerintah,” ucapnya.
Munas tahun depan juga diharapkan bisa meredam polarisasi di tengah umat. Zainut menjelaskan, pelaksanaan Pemilu 2019 lalu mengakibatkan terjadinya polarisasi di kalangan umat. Yakni antara pendukung Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto.
Dengan selesainya pelaksanaan pemilu, MUI mendorong seluruh elemen untuk kembali memperkukuh ukhuwwah
Islamiyyah, wathaniyyah, dan insaniyyah. Khususnya kepada para pimpinan MUI di seluruh jenjang kepengurusan.
Sebagaimana diketahui, setelah terpilih sebagai wakil presiden mendampingi Jokowi, posisi Ma’ruf Amin sebagai ketua umum MUI menuai polemik. Sesuai dengan regulasi internal MUI, petinggi MUI yang menjadi pejabat pemerintahan harus mengundurkan diri. Menurut jadwal, Ma’ruf akan dilantik bersama Jokowi pada Minggu (20/10).