Jawa Pos

4 1 AMBYAR DI GIANYAR

-

GIANYAR, Jawa Pos – Entah apa yang sedang merasuki Persebaya Surabaya. Tim berjuluk Green Force tersebut seolah sulit meraih kemenangan. Ya, alih-alih bisa menambah poin, Persebaya justru babak belur ketika menghadapi Persib

Bandung di Stadion

Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, tadi malam (18/10).

Persib yang dihajar empat gol tanpa balas di Gelora Bung Tomo (GBT) pada putaran pertama (5/7) lalu kali ini berhasil melakukan revans. Mereka membungkam Green Force dengan skor mantap 4-1 (2-0).

Febri Hariyadi menjadi mimpi buruk bagi lini pertahanan Persebaya. Winger lincah itu mencetak brace pada menit ke-31 dan 84. Dua gol lainnya disumbangk­an Achmad Jufriyanto (40’) dan tendangan bebas Kevin van Kipperslui­s (60’). Persebaya hanya bisa mencetak gol hiburan melalui eksekusi penalti Diogo Campos (71’). Namun, delapan menit setelah mencetak gol dari titik putih, Campos harus meninggalk­an lapangan karena menerima kartu kuning kedua.

Kenapa Persebaya babak belur? Strategi yang diterapkan Wolfgang Pikal dianggap sebagai penyebab ambyarnya permainan Persebaya. Pikal tadi malam menerapkan formasi 3-5-2. Dalihnya, formasi tersebut diharapkan bisa meredam kecepatan sayap Maung Bandung, julukan Persib. Tapi, pilihan strategi itu malah gagal total. Sisi sayap Persebaya tetap dibuat kocar-kacir.

”Kami coba redam itu. Kami pasang tiga bek karena biasanya Persib cetak gol berawal daricrossi­ng ke muka gawang,” papar Pikal. ”Tapi, kami gagal antisipasi crossing. Persib juga set play-nya bagus, punya pemain tinggi juga di tengah,” ucapnya.

Sayang, Pikal baru menyadari strateginy­a tidak berjalan baik ketika laga sudah memasuki menit ke-69. Yakni ketika Alwi Slamat masuk menggantik­an Andri Muliadi. Persebaya kembali ke formasi awalnya, 4-3-3. Tapi, itu semua terlambat sudah.

Sementarai­tu,pelatihPer­sibRobertR­ene Alberts bersyukur bisa menang telak atas Persebaya.”Memangrasa­nyaseperti­bermain away meskipun kami tuan rumah. Jauh dariBandun­g,suporterPe­rsebayaban­yak datang. Tapi, pemain tidak terpengaru­h. Mereka fokus ke pertanding­an,” jelasnya.

Karena Djadjang Jago Wiridan Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar sudah yakin timnya bakal menang. Alasannya, tak ada lagi sosok Djadjang Nurdjaman di bangku cadangan Persebaya. Umuh pun merasa beruntung karena Djadjang sudah hengkang. ”Kalau tidak ada Djadjang di sana (Persebaya), bisa

lah menang. Kami musim lalu kalah karena Djadjang saja,” ungkapnya ketika ditemui

Jawa Pos seusai pertanding­an.

Umuh menjelaska­n, sosok Djanur – sapaan Djadjang Nurdjaman– sudah paham luar dalam Persib. ”Selain itu, ada faktor lain yang membuat Djadjang selalu menang lawan saya,” katanya lantas tertawa.

Faktor apa itu? Pria 71 tahun tersebut mengungkap­kan, Djanur jago wiridan (berzikir). ”Mantep wiridannya Djanur kalau lawan Persib. Selalu dikabulkan. Saya kalah kalau masalah itu (wiridan, Red) mah,” bebernya.

 ?? CHANDRA SATWIKA/JAWA POS ?? PESTAMU DUKAKU: Kevin Van Kipperslui­s (kanan) merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Persebaya. Foto kanan, ekspresi kekecewaan David da Silva setelah membuang peluang ke gawang Persib.
CHANDRA SATWIKA/JAWA POS PESTAMU DUKAKU: Kevin Van Kipperslui­s (kanan) merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Persebaya. Foto kanan, ekspresi kekecewaan David da Silva setelah membuang peluang ke gawang Persib.
 ?? ALLEX QOMARULLA/JAWA POS ?? LEMAS: Pemain Persela meratapi kekalahan melawan PSIS Semarang kemarin.
ALLEX QOMARULLA/JAWA POS LEMAS: Pemain Persela meratapi kekalahan melawan PSIS Semarang kemarin.
 ?? CHANDRA SATWIKA/JAWA POS ?? BELUM FIT: Otavio Dutra (tengah atas) disambut Irfan Bachdim (kanan) saat tiba di tribun VVIP Stadion Kapten I Wayan Dipta tadi malam.
CHANDRA SATWIKA/JAWA POS BELUM FIT: Otavio Dutra (tengah atas) disambut Irfan Bachdim (kanan) saat tiba di tribun VVIP Stadion Kapten I Wayan Dipta tadi malam.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia