Kembangbiakkan Sapi Unggul di Jatim
PROBOLINGGO, Jawa Pos – Untuk kali pertama, Indonesia mengembangbiakkan sapi unggul nelore. Adalah PT Santosa Agrindo (Santori) yang mengembangbiakkan sapi asal AmerikaBrasil jenis F1 nelore tersebut. Sebelumnya, anak usaha PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk itu mengimpor 5.000 pc semen nelore yang dikawinsilangkan dengan sapi eks impor jenis brahman cross pada 2017.
Head of Cattle Fattening Santori Safuan Kasno menjelaskan, pihaknya meriset industri pembibitan indukan untuk menghasilkan jenis sapi yang produktif. ’’Melalui sapi F1 nelore ini, kami optimistis swasembada sapi bukan lagi hal yang mustahil untuk dicapai,’’ katanya pekan lalu.
Tidak hanya mampu bertahan pada iklim Indonesia yang tropis, sapi F1 nelore juga terbukti memiliki rasio keberhasilan reproduksi yang tinggi. Sapi itu lebih tahan terhadap penyakit dan parasit ketimbang sapi-sapi yang biasa dikembangbiakkan di Indonesia. F1 nelore memiliki rangka tulang 35 persen lebih besar sehingga bobot dagingnya lebih banyak.
Jatim merupakan salah satu lumbung sapi lokal peranakan ongole (PO) di Indonesia. Safuan berharap pengembangbiakan sapi F1 nelore di Jatim dapat mendorong masyarakat untuk lebih mengenal jenis sapi tersebut yang merupakan cikal bakal sapi PO. Untuk membuktikan komitmen tersebut, Santori kembali mengimpor 10 ribu semen nelore pada Desember mendatang.
Miselan, mitra peternak F1 nelore binaan Santori, menyatakan bahwa average daily gain (ADG) pada sapi F1 nelore meningkat signifikan jika dibandingkan dengan sapi jenis lain. Sapi jenis umum yang biasa diternakkan sebelumnya hanya mampu mencapai ADG 0,6 kilogram (kg). ADG sapi F1 nelore bisa mencapai 1,3 kg. F1 nelore yang diternakkannya mampu mencapai berat 600 kg dalam waktu 18 bulan. ’’Artinya, hal ini sangat baik dan menguntungkan bagi peternak. Tentu ini menjadi keuntungan yang baik secara bisnis,’’ tuturnya.