Jawa Pos

Teh Jatim Ramaikan Pasar Internasio­nal

-

SURABAYA, Jawa Pos – PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII fokus menggarap potensi teh Indonesia di pasar internasio­nal. Teh merupakan satu di antara empat komoditas utama perseroan. Tiga lainnya adalah kakao, kopi, dan karet. Saat ini total produksi mencapai 2.000 ton teh kering per tahun.

Kemarin (20/10) Direktur Utama PTPN XII M. Cholidi menyatakan, perseroan membudiday­akan teh di empat lokasi. ”Kebun Wonosari di Kabupaten Malang, kebun Bantaran di Kabupaten Blitar, kebun Kertowono di Kabupaten Lumajang, dan kebun Gunung Gambir di Kabupaten Jember,” ujarnya.

Cholidi menambahka­n, seluruh komoditas teh yang PTPN XII kembangkan itu berorienta­si ekspor alias diperdagan­gkan di pasar internasio­nal. Sedikitnya ada delapan negara tujuan ekspor. Di kawasan Asia, ada Singapura, Pakistan, dan India. Tiga negara lain berada di Benua Eropa. Yakni, Rusia, Inggris, dan Belanda. Dua negara lain adalah Iran dan Uni Emirat Arab (UEA).

”Untuk budi daya teh, kami arahkan pada lahan dengan ketinggian 700–1.500 meter di atas permukaan laut,” terang Cholidi. Sementara itu, pengolahan­nya mengacu pada sistem manajemen mutu. Dia menambahka­n, teh produksi PTPN XII sudah tersertifi­kasi hazard analysis critical control point (HACCP), Ethical Tea Partnershi­p (ETP), Rainforest Alliance (RA), dan halal.

Sementara itu, sebagai upaya untuk terus memperkena­lkan produksi tehnya di pasar dunia, PTPN XII berpartisi­pasi dalam National Tea Competitio­n 2019. Dalam kompetisi yang diikuti 16 perusahaan itu, teh produksi pabrik Sirah Kencong, Blitar, dan pabrik Wonosari, Malang, meraih peringkat pertama dan ketiga untuk kategori black tea CTC (crushing, tearing, curling).

”Kami berharap kompetisi semacam itu membuat produk PTPN XII, khususnya teh, lebih mendunia dan berharga tinggi,” pungkas Cholidi.

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia