Jawa Pos

Makin Terbiasa dengan All-Indonesian Final

-

SEPERTI biasa, tidak ada ketegangan berarti saat final ganda putra berlangsun­g. Marcus Fernaldi Gideon/ Kevin Sanjaya Sukamuljo kembali berhadapan dengan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Bentrok kelima mereka tahun ini. Dan, seperti yang sudah-sudah, Minions –sebutan Marcus/ Kevin– tetap dominan atas Ahsan/Hendra. Kali ini Minions menang 21-14, 21-13 dalam waktu 28 menit.

Mereka sukses membukukan gelar back-to-back Denmark Open. Tahun lalu mereka juara setelah menekuk Takeshi Kamura/ Keigo Sonoda, juga dengan straight games singkat. ’’Kami senang bisa menang. Tidak mudah buat kami untuk mempertaha­nkan gelar di sini. Karena lawan di sini kuat-kuat semua. Ini merupakan berkat buat kami,’’ ujar Marcus, dikutip dari siaran pers PP PBSI.

Hasil itu sebenarnya sudah bisa diprediksi. Bapak-Bapak (The Daddies –sebutan Ahsan/Hendra) memang belum menemukan formula untuk melawan pasangan yang sudah 120 pekan bercokol di nomor satu dunia itu.

Pukulan-pukulan dan placement mereka yang ajaib tidak berdaya di hadapan smes geledek Kevin dan Marcus. Mereka juga selalu terbawa oleh permainan supercepat Minions. Padahal, mereka tidak mampu mengimbang­i kecepatan itu. Alhasil, mereka mudah dimatikan. ’’Mereka (Minions, Red) tampil bagus seperti biasa. Kami banyak ketekan terus dari awal,’’ kata Ahsan.

Namun, tetap asyik menyaksika­n dua pasangan itu berlaga di final. Belakangan, hal itu makin sering terjadi. Dalam dua bulan terakhir, Minions dan The Daddies bentrok di final Japan Open, China Open, dan terakhir tadi malam.

’’Saya harap bisa seperti ini terus. Di pertanding­an hari ini kami menikmati permainan dan melakukan yang terbaik,’’ kata Kevin. Semoga saja, tren ini ber-langsung hingga Olimpiade Tokyo 2020!

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia