Dibayar Lunas setelah 5 Tahun
TANGERANG, Jawa Pos – Blok dua pilar Berlian Bank Jateng sukses mengecoh pemain Surabaya Bhayangkara Samator. Itulah yang menandai poin ke-25 pada set keempat final putra Livoli sekaligus menyudahi perlawanan Samator. Tuntas sudah dendam yang Berlian pendam sejak lima tahun silam.
Para pemain Berlian Bank Jateng langsung berlari memasuki lapangan begitu blok tersebut berhasil. Mereka saling berpelukan karena kekalahan lima tahun lalu itu akhirnya dibayar lunas. Istimewanya lagi, gelar kali ini adalah gelar perdana bagi Bagus Wahyu dkk di ajang Livoli Divisi Utama.
Laga puncak Livoli 2019 memang berjalan ketat. Seandainya Samator bisa menambah tiga poin lagi, pertandingan akan dilajutkan hingga set kelima. Namun, pemain Berlian tidak ingin menanti lebih lama lagi. Mereka terus mendesak dan mengambil celah kelengahan Samator pada poin-poin kritis.
Berlian menang dengan skor 3-1 (2518, 20-25, 25-17, 25-22) di GOR Dimyati, Tangerang, kemarin (20/10). Laga itu mengulang final pada edisi 2014. Saat itu Berlian takluk 0-3 (19-25, 20-25, 1825). Pantas bila para pemain Berlian begitu bungah dengan kemenangan atas Samator kemarin. Samator seperti mimpi buruk bagi Berlian. Musim lalu ambisi Berlian meraih gelar juga pupus di tangan Samator. Mereka gagal melangkah ke final setelah dijegal 0-3 (21-25, 28-30, 23-25) di babak empat besar.
Setelah lima tahun, akhirnya Berlian menuntaskan ambisi untuk menang. ’’Kami mengusung semangat yang sama. Dalam turnamen lain, kami sudah sering bertemu. Kami sudah tahu apa yang bisa dilakukan untuk memenangi pertandingan ini,’’ kata pelatih Berlian Joni Anwar setelah laga.
Kemenangan itu tidak terlepas dari kejelian Joni melihat kekurangan Samator yang tidak diperkuat pemain topnya seperti Rivan Nur Mulki. ’’Nggak ada Rivan, kami yakin bisa menang. Selain itu, kami tampil tanpa beban dan ternyata malah bisa main lepas,’’ ujarnya.
Sementara itu, pelatih Samator Ibarsjah Djanu Tjahjono mengakui bahwa lawan tampil lebih bagus. Target mengejar hattrick justru menjadi bumerang sehingga memberikan beban tersendiri bagi timnya. ’’Berlian memang lebih berkembang. Pembagian bola dan cara mereka bermain juga luar biasa. Sementara itu, kami lemah di blok dan receive. Mungkin kami terbebani sebagai juara bertahan dan mau hat-trick. Makanya, kami bermain kurang lepas,’’ ungkap Ibar.
Dari sektor putri, Bank Jatim sukses menjadi tim pertama yang mencetak dua kali hat-trick pada ajang Livoli Divisi Utama. Kemarin mereka mengalahkan PGN Popsivo Polwan 3-0 (25-18, 25-17, 27-25). Sebelumnya, Bank Jatim pernah melakukan hal serupa pada 2006–2008.
Pelatih Bank Jatim Kiki Iriyanti merasa gembira anak asuhnya bisa mengembangkan permainan di laga puncak kemarin. ’’Sebetulnya di awal-awal anak-anak tidak tampil maksimal. Bola pertama sering salah. Tapi, akhirnya kami mampu bangkit dan unggul,’’ ungkapnya.