Lemah Antisipasi Set Piece
GIANYAR, Jawa Pos – Kemenangan dalam laga uji coba pertama di Surabaya pada 17 Oktober lalu tidak bisa diulang timnas Indonesia U-19. Kemarin (20/10), melawan tim yang sama, Tiongkok U-19, Garuda Asia justru kalah dengan skor 1-3.
Pada pertandingan kemarin, sesuai janjinya, pelatih timnas U-19 menurunkan 11 pemain yang berbeda. Mereka adalah pemain yang tidak mendapatkan kesempatan bermain
atau jadi cadangan ketika melawan Tiongkok U-19 pada 17 Oktober lalu. Tujuannya adalah memberikan pengalaman bertanding kepada para pemain.
Hasilnya, perbedaan kualitas antara tim inti dan cadangan cukup terlihat. Timnas U-19 sudah kebobolan pada menit ketujuh melalui Qianglong Tau. ’’Kami berada dalam tekanan di babak pertama, terutama ketika lini tengah kami memberikan banyak ruang kepada pemain lawan. Akhirnya, mereka bisa melakukan penetrasi dan umpan langsung ke depan,’’ ucap pelatih timnas U-19 Fakhri Husaini.
Pada babak kedua, Fakhri mencoba memasukkan Beckham Putra dan David Maulana. Daya gedor timnas pun meningkat. Hasilnya, Bagus Kahfi berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-75. ’’Kami akhirnya berhasil mempertahankan ritme permainan dan menciptakan beberapa peluang lagi,’’ ucapnya.
Namun, kesalahan mendasar untuk antisipasi set piece kembali terulang. Pada menit ke-78, Tiongkok U-19 berhasil unggul lagi melalui gol Aisikaer Aifeierding yang memanfaatkan sepak pojok. Gol bertambah lagi pada menit ke-90+1 lagi-lagi melalui pemain sayap Qianglong Tau yang memanfaatkan kesalahan lini belakang timnas U-19.
Fakhri mengungkapkan, antisipasi bola mati yang sering salah memang jadi ’’penyakit’’ skuadnya. Dalam uji coba sebelumnya melawan Iran U-19, hal yang sama kerap terjadi. ’’Dua pertandingan lawan Tiongkok U-19 kami kebobolan empat gol. Dua gol gara-gara salah antisipasi tendangan bebas. Tentu saya berharap situasi ini bisa kami atasi segera,’’ ucapnya.