Lari untuk Sumbang Kaki Bengkok
SURABAYA, Jawa Pos – Area Ciputra Waterpark dipadati sejak pukul 05.00. Kawasan kolam renang di CitraLand tersebut memang jadi lokasi start dan finis bagi peserta Orthopedic Run kemarin (20/10). Acara yang mengangkat tema Charity Run for CTEV tersebut berhasil menarik 1.500 peserta. Ada dua jarak yang bisa diikuti peserta, yaitu 5K dan 10K.
Direktur RS Orthopedi & Traumatologi Surabaya (RSOT) dr Gwendolin Mustika Dewi MARS mengatakan, RSOT sudah melakukan corporate social responsibility (CSR) terkait kelainan congenital talipes equino varus (CTEV) sejak 2018. ”Atau yang sering dikenal dengan kaki bengkok ya,” ucap Gwendolin.
Hingga kini, timnya berhasil membantu hingga 34 anak yang mengalami kaki bengkok. ”Sebenarnya target tiap tahun bisa membantu 10 kaki,” jelas Gwendolin. Melalui acara charity run tersebut, dana yang tersedia makin besar sehingga bisa membantu lebih banyak kasus CTEV yang dialami banyak anak. Bukan hanya di Surabaya, tetapi juga anak-anak yang berdomisili di luar kota.
Gwendolin menambahkan, orang tua yang berstatus kurang mampu yang memiliki anak dengan kelainan kaki bengkok bisa langsung datang ke timnya untuk mendapatkan penanganan tanpa biaya. CTEV sendiri sebaiknya ditangani sejak anak lahir.
Usia 0–1 tahun merupakan golden moment untuk memperbaiki kelainan kaki yang ada. ”Karena masih masa pertumbuhan dan belum butuh gerak sana sini. Jadi pemberian gips masih lebih mudah dilakukan,” jelas penanggung jawab tim CTEV dr Ni Luh Gede Djatu Anggitadewi SpOT.
Anggitadewi mengatakan, penanganan bisa dilakukan hingga anak berusia 4 tahun. ”Makin dewasa, kurang maksimal nanti hasil penanganannya,” jelasnya.
Acara tersebut juga diadakan bertepatan dengan HUT Ke9 RSOT. ”Tapi, biar tidak hanya happy-happy, jadi dibuat dalam bentuk charity run,” sambung Gwendolin yang menjabat direktur sejak berdirinya RSOT.