Gagal Hindari Pikap, Pengendara Motor Tewas
Polisi Selidiki Kelebihan Dimensi Angkutan
SURABAYA, Jawa Pos – Nasib malang menimpa pengendara sepeda motor Honda Supra bernama Tri Basuki. Pria 35 tahun tersebut tewas setelah menabrak pikap yang mengangkut atap galvalum di Jalan Jagir Wonokromo.
Peristiwa itu terjadi pukul 09.15. Pikap yang dikendarai Samsudin dan Sahrul Febriansah tersebut melaju dari arah barat menuju ke timur. Saat itu, menurut keterangan saksi, pikap sedang berhenti karena ingin menurunkan delapan anak yang nggandol di bak mobil. ’’Pikap berhenti mendadak. Terus, motor enggak bisa ngerem,’’ terang Sarmini, pemilik warung yang melihat kejadian tersebut.
Saat itulah leher Tri Basuki terkena atap galvalum yang diangkut pikap. Warga Sidoarjo itu terjatuh dari motornya. Dia pun tewas di tempat kejadian. Motor bernopol L 4042 KU yang dia kendarai juga rusak di bagian depan.
Kejadian tersebut membuat ratusan warga berkerumun mendatangi lokasi kejadian. Jalan Jagir Wonokromo pun sempat macet. Jalan dipenuhi orang yang ingin melihat kejadian tersebut.
Samsudin, sopir pikap, mengaku kaget dengan peristiwa itu. Saat pikapnya berhenti, terdengar suara benturan di belakang kendaraannya. Saat itu, dia memang menghentikan kendaraan karena akan menurunkan anakanak yang menumpang alias nggandol pikapnya.
Keterangan itu diamini Sahrul yang menyertai Samsudin mengantarkan barang bahan bangunan ke Jemursari. Saat ada anak nggandol di jalan Wonokromo, sebenarnya Sahrul dan Samsudin telah menolak. Namun, anak-anak tersebut tetap nekat dan naik bak pikap.
Ketika anak-anak mau turun, Samsudin menghentikan kendaraannya. Dia sudah menyalakan lampu sein kiri untuk memberi tahu pengendara di belakang pikap. ’’Kami khawatir kalau tidak memberhentikan kendaraan, anak-anak bisa jatuh,’’ ucap pemuda 21 tahun itu.
Kanitlaka Satlantas Polrestabes Surabaya AKP M. Fakih mengungkapkan, dari olah TKP, kemungkinan besar kecelakaan terjadi karena pengendara sepeda motor tidak sempat ngerem ketika pikap berhenti. Sementara itu, dari sisi muatan pikap, Fakih menilai memang ada pelanggaran prosedural. Salah satunya pelanggaran dimensi muatan. Barang yang dibawa melebihi badan bak pikap. ’’Meski memang pengendara pikap sudah memasang tanda di belakang,’’ ujarnya.