DENGAN APBD 2019
SIDOARJO, Jawa Pos – Warga kawasan proyek pembetonan jalan meminta Pemkab Sidoarjo tidak menutup total jalan. Penutupan total dikhawatirkan berdampak pada kerugian ekonomi masyarakat dan menimbulkan banjir di lingkungan.
Pitono, warga Jalan KH Nawawi, Tambak Sumur, Waru, resah kalau jalan di depan rumahnya ditutup total. Terlebih sampai tiga bulan. Ekonomi keluarganya bisa lumpuh. Usaha jual beli makanan ringan terancam bangkrut. ’’Usaha saya butuh akses,’’ ujarnya.
Kekhawatiran lain menyangkut banjir. Sebab, badan jalan beton bakal lebih tinggi. Lebih tinggi 50 sentimeter daripada fondasi rumah warga di sisi kanan dan kiri. Saat hujan, rumah warga di utara jalan akan kebanjiran.
Kabid Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (DPUBMSDA) Judi Tetrahastoto menyatakan, peningkatan jalan dari aspal menjadi beton sudah diperhitungkan. Selain membangun jalan, pemkab memasang saluran air. ’’Agar tidak banjir,’’ katanya.
Untuk pembetonan Jalan KH Nawawi di Tambak Sumur, jalan tidak bakal ditutup total. Jalan KH Nawawi tetap dibuka separo. Protes warga sudah ditelaah. Dia menepis anggapan jalan akan ditutup seluruhnya.
’’Hanya satu lajur yang ditutup. Bergantian,’’ jelasnya. Penuntasan satu lajur itu memakan waktu 17 hari. Setelah rampung, giliran lajur sebelahnya yang dikerjakan. ’’Usaha warga tetap bisa berjalan,’’ tuturnya.
Peningkatan jalan juga dilakukan di ruas Jalan Krembung–Bulang. Proyek tersebut terus dikebut. Puluhan pekerja terlihat memperbaiki jalan yang rusak dengan membangun jalan beton.
Suparman, warga sekitar, menyebutkan bahwa pembetonan berjalan sekitar satu bulan terakhir. Jalur Krembung–Bulang sering dilalui truk-truk besar. Akibatnya, jalan cepat rusak. Apalagi, akses tersebut merupakan jalur alternatif dari Porong menuju Prambon.
Hasilnya mulai tampak. Satu sisi jalan sudah dibeton. Sisi lain masih bisa dilalui pengendara. ’’Dengar-dengar, targetnya sebelum tahun baru (2020) sudah selesai,’’ ucapnya kemarin (20/10).
Menurut Suparman, proyek jalan sepanjang sekitar 600 meter itu masih memasuki tahap pengecoran dasar. Tinggi rata-rata fonKrembung–Bulang Krembung–Kepadangan Betro–Kalanganyar Wage–Masangan Wetan Sukodono–Kletek Jatikalang–Pawindo Wadungasri–Tambak Sumur Ngaban–Putat Kendalpecabean–Kedungbanteng Barengkrajan–Ngelom Kupang–Kedungrejo Kupang–Kedungpandan Prasung–Dukuhtengah Tanggulangin–Kludan Kebonagung–Kemasan Gedangan–Betro Gilang–Bangsri Candi–Kedungkendo Tebel–Gemurung Trosobo dasi mencapai 10–15 sentimeter. ’’Itu masih satu ruas. Semoga cepat selesai sebelum musim hujan,’’ tandasnya.