Jawa Pos

Suketi, Pemimpin yang Tegas dan Pemberani

-

SURABAYA, Jawa Pos – Sekelompok pemuda-pemudi berunjuk rasa di kantor Kades Watu Gading. Mereka menuntut Kades Suketi segera menutup warung kopi pangku di desa tersebut. Sebab, warung itu merupakan penyamaran dari lokalisasi.

Cerita itu diangkat Ludruk Marsudi Laras di Balai Pemuda Sabtu malam (19/10). Suketi. Itulah judul ludruk garapan Hartatok tersebut. Suketi adalah Kades perempuan yang tangguh dan pemberani. Didesak warga untuk menutup warung kopi pangku itu, Suketi tak tinggal diam.

Dia segera menemui Sriana, pemilik warung kopi pangku. ’’Para pemuda ingin warung kopi pangku bubar. Ditutup. Warung kopimu itu membawa pengaruh buruk pada moral generasi muda desa ini,” ujarnya. Suketi lantas menyaranka­n agar Sriana membuka usaha yang lebih positif.

Suketi juga memberikan dana bantuan. Namun, Sriana menolak. Di sisi lain, suami Suketi, Darmaji, mengkhiana­tinya. Darmaji lebih membela Sriana, selingkuha­nnya. ”Tenang Sriana, aku tugaskan gengku untuk memusnahka­n Suketi,” kata Darmaji.

Sesampai di warung kopi milik Sriana, Suketi beserta warga hendak menutup dan membakar warung tersebut. Namun, mereka dihadang empat preman suruhan Darmaji yang tega melukai Suketi.

Tatok, sang sutradara, menjelaska­n bahwa cerita ludruk itu terinspira­si keberanian Wali Kota Tri Rismaharin­i dalam menutup lokalisasi Dolly. ”Dari situ, saya ingin menggambar­kan pemimpin perempuan yang tegas dan peduli,” tuturnya.

Meski berakhir sad, menurut Tatok, poinnya bukan pada ending-nya. ”Yang ingin disampaika­n adalah keberanian Suketi memperjuan­gkan kebenaran,” terangnya.

 ?? ALFIAN RIZAL/JAWA POS ?? ASPIRASI WARGA: Suketi (tiga dari kiri) bersama warga berupaya menutup warung kopi pangku dalam cerita ludruk di Balai Pemuda Sabtu malam (19/10).
ALFIAN RIZAL/JAWA POS ASPIRASI WARGA: Suketi (tiga dari kiri) bersama warga berupaya menutup warung kopi pangku dalam cerita ludruk di Balai Pemuda Sabtu malam (19/10).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia