SEJUMLAH OPSI PEMILU SERENTAK

1 PEMILU SERENTAK TUJUH KOTAK SUARA

Pemilihan presiden, DPR, DPD, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota, gubernur, dan bupati/wali kota sekaligus satu kali dalam lima tahun.

2 PEMISAHAN PILEG SERENTAK DENGAN PEMILU EKSEKUTIF SERENTAK

Pileg dilakukan seperti biasa, disusul pilpres dan pilkada secara serentak beberapa bulan setelahnya.

3 PEMISAHAN PEMILU SERENTAK NASIONAL DAN LOKAL

Pemilu presiden, DPR, DPD dilaksanakan serentak, disusul pemilu DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota, gubernur, dan bupati/wali kota 30 bulan setelahnya.

4 PEMISAHAN PEMILU SERENTAK NASIONAL DAN LOKAL DENGAN SISTEM REGIONAL

Pemisahan sebagaimana poin 3, namun pemilu lokal dikelompokkan waktunya di tiap regional. Jadi, pemilu lokal di Sumatera, Jawa, Bali Nusra, dan regional lain berbeda-beda waktunya.

5 PEMILU SERENTAK NASIONAL DILANJUTKAN PEMILU LOKAL SERENTAK DI MASING-MASING PROVINSI

YANG BERBEDA WAKTUNYA.

Sama seperti poin 3, namun waktu pemilu lokal ditentukan berdasar kesepakatan per provinsi. Jadi, pemilu serentak lokal di Jatim bisa berbeda waktunya dengan di Jateng.

6 PEMILU LIMA KOTAK SUARA YANG DIIKUTI PEMILU EKSEKUTIF LOKAL DI MASING-MASING PROVINSI YANG BERBEDA WAKTUNYA. SEHINGGA PEMILU LOKAL JATIM BISA BERBEDA WAKTUNYA DENGAN JATENG.

Pemilu dilaksanakan seperti saat ini, dilanjutkan pemilu lokal eksekutif yang sistem serentaknya ditentukan per provinsi.

7 PEMILU LIMA KOTAK SUARA SEPERTI SAAT INI, NAMUN PILEG NON-DPD MENGGUNAKAN SISTEM PROPORSIONAL TERTUTUP.

Menitikberatkan pada penataan sistem pileg yang menggunakan proporsional tertutup. Diikuti dengan syarat yang lebih berat bagi parpol dan ambang batas parlemen yang tinggi. Juga reformasi partai politik. Rekomendasi utama: Pemisahan pemilu nasional dan lokal. Pemilu nasional diselenggarakan untuk memilih presidenWapres, DPR, dan DPD. Dilanjutkan pemilu lokal serentak 30 bulan kemudian. Memilih DPRD provinsi dan kabupaten/kota, gubernur, dan bupati/wali kota.