Jawa Pos

MENJAGA KOMPONEN PENGEREMAN DI MUSIM HUJAN

- (tih/c7/wir)

SISTEM pengereman memiliki andil besar terhadap keselamata­n berkendara, terlebih pada musim hujan. Karena itu, selain kehati-hatian dalam berkendara di jalan yang licin, pemilik kendaraan wajib memperhati­kan semua komponen sistem pengereman, terutama yang bersinggun­gan langsung dengan air.

Selain mengusik fungsi cairan rem, air hujan bisa mengganggu kerja piston rem lantaran masuknya air dan kotoran melalui karet-karet seal. Akibatnya, rem menjadi kurang pakem dan komponenko­mponen sistem pengereman menjadi rawan karat dan korosi.

Selain itu, menerjang banjir atau genangan air dapat membahayak­an sistem pengereman karena butiran pasir atau lumpur bisa menempel pada kampas rem. Hal itu membuat kampas rem tidak bersentuha­n langsung dengan piringan cakram sehingga terjadi penurunan friksi antara kampas rem dan piringan cakram yang membuatnya tidak pakem dan kerap menimbulka­n bunyi berlebihan.

Karena itu, setelah menerjang banjir dan genangan air, jangan hanya bodi mobil yang dibersihka­n. Segera semprot bagian roda, terutama pada tromol dan piston rem, dengan air bertekanan sedang. Jangan biarkan butiran pasir dan lumpur mengering terlalu lama.

Ketika berkendara pun, pastikan Anda bijak dalam menginjak pedal rem, terutama berkendara saat hujan. Menginjak rem secara masif bisa berakibat fatal karena roda mudah kehilangan cengkerama­n dan mengakibat­kan mobil tergelinci­r. Menyikapi hal tersebut, agar aman dan nyaman berkendara, sebelum menggunaka­n mobil, periksalah sistem pengereman mobil Anda dan pastikan cairan rem dalam keadaan baik.

Cairan rem sangat penting pada sistem pengereman karena berfungsi menyalurka­n dorongan dari pedal rem untuk mendorong piston di kaliper rem sehingga kampas rem dapat menjepit piringan cakram dengan sempurna. Karena itu, pemilik kendaraan harus cermat dan waspada, jangan sampai cairan rem tersebut bercampur dengan air, terlebih pada saat musim hujan.

Ketika cairan rem berkurang, ada kemungkina­n cairan rem mulai mengandung kadar air tinggi yang membuat cairan rem mulai menguap. Karena itu, janganlah hanya menambah cairan rem, mengganti atau menguras cairan rem sangat perlu dilakukan agar kinerja sistem pengereman selalu optimal.

Ganti dan kuras cairan rem minimal setiap dua tahun atau 20.000 kilometer karena setidaknya terdapat kandungan air sebanyak 2–3 persen pada cairan rem yang telah dipakai selama dua tahun. Jika terus dibiarkan, kandungan air akan terus bertambah dan titik didihnya pun terus menurun.

Sebaiknya Anda segera berkonsult­asi dengan bengkel andalan Anda untuk melakukan pengurasan. Cairan rem yang berkualita­s dan sesuai dengan rekomendas­i APM bagi kendaraan Anda sangatlah dibutuhkan. Sebab, sekarang sudah tersedia berbagai jenis cairan rem.

Jika Anda mengingink­an performa pengereman yang lebih maksimal, STP Brake Fluid solusinya. Cairan rem dengan ActivGard Technology mampu menjaga dan melindungi seal karet di sistem pengereman agar tidak mudah mengeras karena dirancang untuk melampaui Standar Nasional Indonesia (SNI) maupun standar internasio­nal seperti Federal Motor Vehicle Safety Standard (FMVSS) No 116, SAE J1703, SAE J1704, dan ATPM. Tidak hanya itu, ActivGard Technology juga melindungi peranti pengereman pada mobil Anda dari bahaya karat dan korosi.

Tersedia STP Brake Fluid varian DOT 3 dan DOT 4 dengan ActivGard Technology yang mampu menjaga boiling point di atas standar minimal. Jadi, jangan sembaranga­n pilih cairan rem karena keselamata­n Anda dan pengguna jalan lain sangatlah penting. Saatnya Anda beralih ke yang Lebih Pakem, Awet, dan Aman.

 ??  ?? LEBIH AWET: Cairan rem STP Brake Fluid memiliki ActivGard Technology yang mampu menjaga dan melindungi seal karet di sistem pengereman agar tidak mudah mengeras.
LEBIH AWET: Cairan rem STP Brake Fluid memiliki ActivGard Technology yang mampu menjaga dan melindungi seal karet di sistem pengereman agar tidak mudah mengeras.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia