Sampoerna Academy Perkenalkan Keragaman Dunia
Melalui Pendekatan STEAM dan 5C
MELALUI penyelenggaraan event United Nations (UN) Day, sekolah internasional Sampoerna Academy dengan bangga mempersembahkan pendidikan berkualitas yang menerapkan kurikulum yang telah disesuaikan (Cambridge dan IBDP) dan didukung dengan pendekatan STEAM (science, technology, engineering, arts and mathematic) yang dikaitkan dengan 5C (critical thinking, communication, collaboration, creativity and character). Sehubungan dengan itu, Sampoerna Academy ingin memperkenalkan keragaman dunia melalui UN Day dan bagaimana keragaman memperkaya budaya melalui seni.
UN Day kali ini diadakan agar lebih banyak yang mengetahui sikap para siswa sekolah internasional Sampoerna Academy mengenai keragaman global, tetapi tetap setia pada akar budaya setempat serta mengedepankan kesadaran dan empati sosial.
Direktur Sampoerna Academy Mustafa Guvercin menyatakan bahwa sekolah internasional Sampoerna Academy menyelenggarakan UN Day untuk memperkenalkan keragaman global. ’’Kemajemukan inilah yang memperkaya murid-murid kami dan mengajari mereka untuk tetap setia pada akar budaya masing-masing serta mengedepankan kesadaran dan empati sosial dalam kehidupan bermasyarakat,” ucap Mustafa.
Dalam UN Day kali ini, hadir Rodolfo Ricardo Penaloza, perwakilan dari Kedutaan Besar Venezuela untuk Indonesia. Dia mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan yang menjunjung keberagaman tersebut. ’’Kegiatan ini sangat indah karena selain memberikan pemahaman soal keberagaman pada siswa, kita dapat mempelajari budaya maupun makanan khas dari negara-negara lain,” kata Rodolfo.
Stefan Langer selaku perwakilan dari Kedutaan Besar Jerman untuk Indonesia yang turut hadir mengaku sangat senang dengan adanya kegiatan seperti itu. ’’Siswa-siswa maupun orang tua dapat bertemu untuk saling berkomunikasi dan memahami pentingnya keberagaman,’’ tuturnya.
Terkait keragaman, Sampoerna Academy L’Avenue Campus memiliki murid-murid dengan latar belakang yang berbeda kewarganegaraan. Tepatnya, ada 28 kewarganegaraan muridmurid yang bersekolah di Sampoerna Academy L’Avenue Campus. Hal itu menjadikan Sampoerna Academy sebagai salah satu sekolah pilihan warga dunia. Mereka berasal dari Benua Amerika, Australia, Asia, dan Eropa.
Melalui metode pembelajaran STEAM dan 5C, murid-murid di Sampoerna Academy diharapkan bisa mengembangkan kemampuan berempati. Yakni, kemampuan memahami perasaan orang lain dan memberikan respons yang sesuai sehingga memungkinkan mereka untuk dapat memberikan pertolongan dan/ atau membantu sesuai dengan kebutuhan seseorang yang terkait.