Jawa Pos

Berharap Kompetisi Jelas dan Timnas Berkualita­s

Kepengurus­an PSSI yang baru sudah terbentuk. Mereka menjadi penentu kebijakan persepakbo­laan di tanah air. Rahmad Darmawan, mantan pelatih timnas yang kini melatih Tira Persikabo, punya harapan besar terhadap mereka. Bukan hanya untuk kompetisi, melainkan

- RAHMAD DARMAWAN

Bagus Putra Pamungkas dengan pelatih yang akrab disapa RD tersebut.

Jawa Pos

Pengurus PSSI baru sudah sah. Ada harapan baru?

Tentu, saya berharap ada perbaikan di semua elemen. Yang jelas, sepak bola Indonesia harus lebih berprestas­i lagi ke depan.

Perbaikan apa yang paling mendesak?

Yang pasti adalah soal kompetisi. Saat ini jadwal bertanding tim-tim di Liga 1 sangat padat. Kami harus bertanding empat hari sekali. Kadang masih ada jadwal laga di FIFA matchday. Seharusnya, kalau mau kompetisi berkualita­s, saat FIFA matchday, kompetisi juga diliburkan.

Apa sih dampak jadwal padat bagi tim?

Pasti pemain tidak memiliki kebugaran yang prima. Mereka habis di kompetisi, kemudian harus bermain di timnas dengan kondisi yang kurang bugar. Banyak pemain yang setelah kembali dari timnas malah cedera. Itu menjadi sebuah beban karena mepetnya jadwal ditambah agenda timnas.

Tim yang paling dirugikan?

Saat FIFA matchday dan masih ada pertanding­an, tim kan tidak bisa menurunkan skuad terbaik. Artinya, kualitas pertanding­an juga berkurang. Seharusnya ini yang segera diubah. Dengan begitu, kompetisi akan lebih berkualita­s. Saya percaya, kompetisi yang berkualita­s akan melahirkan timnas yang berkualita­s pula.

Soal kinerja perangkat pertanding­an?

Memang harus ada evaluasi perangkat pertanding­an. Mungkin, kalau saya bisa usul, seharusnya ada beberapa kebijakan PSSI untuk mendatangk­an pengadil asing. Mereka datang untuk melakukan edukasi kepada wasit lokal. Tentunya mereka berasal dari negara dengan perangkat pertanding­an yang berkualita­s.

Selain itu, apa lagi yang harus dibenahi?

Pengembang­an pemain muda. Memang, saat ini sudah ada kompetisi usia muda. Tapi, sistemnya masih seperti turnamen. Seharusnya dibuat sistem kompetisi seperti Liga 1. Minimal setiap tim melakoni 24 laga dalam semusim.

Apakah berdampak ke timnas junior?

Yang pasti, PSSI dan pemerintah harus saling sinergi. Kadang, ada beberapa hal yang tidak sinkron antara PSSI dan pemerintah. Seharusnya pemerintah berfokus mencari bibit pemain di bawah usia 14 tahun. Setelah itu, biar bagian federasi yang membina mereka.

 ?? DOK JAWA POS ??
DOK JAWA POS
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia