Jawa Pos

Amunisi Renggut Sepuluh Nyawa Demonstran

- Hanyut 37 Jam di Laut, Khushila Stein Selamat berkat Permen

BAGHDAD, Jawa Pos – Korban kembali berjatuhan di Iraq. Petugas keamanan di beberapa kota menghujani demonstran dengan peluru asli. Sepuluh orang dilaporkan tewas dan puluhan korban lainnya terluka. Pemerintah Iraq juga mematikan jaringan internet agar para pengunjuk rasa tidak bisa saling berkomunik­asi.

’’Mereka sudah pernah memutus jaringan internet dan melakukann­ya sekali lagi tidak akan berdampak apa pun,’’ ujar Ammar, salah seorang demonstran di Tahrir Square.

Agence France-Presse mengungkap­kan, sejak Minggu malam (3/11) hingga Senin pagi (4/11), bentrokan terjadi di Karbala. Empat demonstran tewas di dekat Konsulat Iran di kota tersebut.

Pada Senin petang lalu, giliran demonstran di Baghdad yang ditembaki. Massa ingin merangsek masuk ke Green Zone. Itulah area yang berisi gedung-gedung pemerintah­an dan kedutaan besar berbagai negara. Dua orang dilaporkan tewas.

Insiden serupa terjadi di Kota Nasiriyah. Dua demonstran tewas ditembak. Kemarin pagi (5/11) giliran demonstran di pelabuhan Umm Qasr yang menjadi korban. Pasukan keamanan berupaya membubarka­n demonstran yang memblokade jalan. Sekali lagi, dua nyawa melayang.

Petugas keamanan juga menyerang para demonstran dengan gas air mata. Beberapa gas air mata sudah kedaluwars­a. Imbasnya, para demonstran sesak napas dan harus dilarikan ke rumah sakit. Beberapa pendemo langsung jatuh pingsan.

Ketika demo di Iraq mulai terjadi 1 Oktober lalu, petugas yang diterjunka­n memang menggunaka­n peluru asli. Para penembak jitu ditempatka­n di berbagai titik dan menembaki para demonstran. Selama enam hari, 157 nyawa melayang. Namun, setelah itu situasi mereda sebentar sebelum gelombang demonstran kembali turun ke jalan pada akhir

Oktober. Total, 270 nyawa melayang selama aksi yang berlangsun­g lebih dari sebulan tersebut.

Meski korban terus berjatuhan, penduduk Iraq tidak gentar. Mereka sudah muak dengan korupsi, angka penganggur­an yang tinggi, serta pengaruh Iran dan AS di Negeri 1.001 Malam tersebut. Massa menuntut reformasi besarbesar­an di sistem politik.

Di berbagai kota, demonstran melakukan aksi damai dengan cara duduk diam. Sebagian lainnya memilih memblokade jalan. Seluruh kantor pemerintah­an di Kota Kut, Nasiriyah, dan Diwaniyah kemarin tutup. Di Baghdad, demonstran memilih mendirikan kemah di Tahrir Square dan menguasai gedunggedu­ng di sekitarnya selama lebih dari sepekan.

’’Iran-lah yang mengatur negara ini. Kami lebih baik mati daripada tinggal di bawah perbudakan mereka,’’ tegas salah seorang demonstran.

 ??  ?? AKSI PANAS: Para demonstran menyulut ban bekas di jalanan Baghdad Senin (4/11). Demo tersebut berujung maut.
AKSI PANAS: Para demonstran menyulut ban bekas di jalanan Baghdad Senin (4/11). Demo tersebut berujung maut.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia