Lanjutan Ketajaman Di Maria-Icardi-Mbappe
PARIS, Jawa Pos – Red Bull Salzburg mampu menempatkan empat pemainnya dalam keterlibatan gol terbanyak hingga tiga laga fase grup Liga Champions musim ini. Erling Haaland, Zlatko Junuzovic, Hwang Hee-chan, dan Takumi Minamino terlibat dalam 15 gol milik jawara Austrian Bundesliga tersebut.Tapi, hanya Haaland yang punya koleksi gol banyak alias 6 gol. Koleksi tiga rekannya tidak sampai 3 gol.
Berbeda halnya dengan trisula milik Paris Saint-Germain (PSG). Angel Di Maria-Mauro Icardi-Kylian Mbappe punya kontribusi merata. Mbappe dan Icardi dengan masing-masing 3 gol. Plus 1 assist dari Donatello –julukan Mbappe. Sementara itu, Di Maria menorehkan 2 gol dan 3 assist.
Sejak cederanya bintang Brasil Neymar Jr sehingga membuat trisula tersebut bersatu, enam laga terakhir PSG tak pernah absen dari kontribusi mereka. Ketajaman trisula itu diyakini masih berlanjut saat menghadapi Club Brugge di Parc des Princes dini hari nanti (siaran langsung UseeSports pukul 03.00 WIB).
Pertemuan sebelumnya di Jan Breydel Stadion (23/10) menunjukkannya. Dalam kemenangan 5-0 pada matchday
ketiga itu, gol maupun assist
diborong trisula tersebut. Mbappe dengan 3 gol dan 1 assist, Icardi 2 gol, serta Di Maria dengan 4 assist.
Alhasil, kabar bahwa entraineur PSG Thomas Tuchel ingin mengistirahatkan satu di antara mereka mendapat tentangan dari fans. Hal itu diungkapkan Tuchel dalam pre-match press conference kemarin (5/11). ”Fans kami menginginkan pertunjukan di kandang Club Brugge bisa dihadirkan di Parc des Princes,” ucap pelatih yang menjalani musim keduanya di PSG tersebut kepada RMC Sport.
Icardi yang berstatus pemain pinjaman dari Inter Milan pun kembali tertantang menjejalkan banyak gol ke gawang Simon Mignolet, kiper Brugge. ”Memiliki rekan seperti Kylian (Mbappe) dan Di Maria memudahkanku untuk melakukannya (mencetak gol, Red),” ucap Icardi.
Mbappe pun berpendapat sama. ”Aku mendapatkan banyak dukungan dari mereka (Icardi dan Di Maria) ketimbang persaingan,” tutur Donatello.
Pernyataan Mbappe seolah merefleksikan kolaborasinya dengan Neymar maupun Edinson Cavani dua musim terakhir yang diwarnai intrik. Meski rata-rata menghasilkan 30 gol per musim, striker 20 tahun itu menilai ada kredit lain dari kolaborasinya dengan Icardi-Di Maria. ”Aku belajar banyak tentang pentingnya memberikan kesempatan kepada orang di sebelah permainanmu ketimbang kamu berusaha menyelesaikannya sendiri,” bebernya.