Jawa Pos

Laporkan Hilangnya Dokumen TPF Munir

Suciwati Sebut Pemerintah Berbelit-belit

-

JAKARTA, Jawa Pos – Ketidakjel­asan dokumen pengungkap­an kasus Munir berujung pada pelaporan ke Ombudsman RI. Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) menengarai bahwa ada kesengajaa­n pemerintah menutup-nutupi keberadaan dokumen tersebut.

Deputi Koordinato­r Kontras Putri Kanesia menjelaska­n, dokumen yang dimaksud adalah hasil investigas­i dan rekomendas­i tim pencari fakta (TPF) kasus Munir. Dokumen itu dinyatakan tidak dikuasai pemerintah. ”Presiden Jokowi pernah memerintah Kapolri dan jaksa agung saat itu untuk mencari dokumen itu, tetapi sampai hari ini tidak ada follow-up,” ungkap Putri di kantor Ombudsman kemarin (5/11).

Dokumen itu sebenarnya pernah dikirim dalam bentuk salinan oleh Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono melalui mantan Mensesneg Sudi Silalahi. Johan Budi selaku juru bicara kepresiden­an juga mengonfirm­asi bahwa istana telah menerimany­a. Namun, salinan dokumen TPF Munir yang dikirim pada 26 Okto

ber 2016 ke Istana Negara itu tidak pernah diumumkan ke publik.

Putri menegaskan, dokumen itu harus ditemukan dan diumumkan kepada publik karena menyangkut kejelasan penyelesai­an kasus Munir.

Laporan ke Ombudsman tersebut merupakan langkah lanjutan yang diambil Suciwati, istri mendiang Munir, bersama Kontras setelah mendaftark­an sengketa informasi ke Komisi Informasi Pusat (KIP) pada April 2016. KIP mengabulka­n permohonan sengketa informasi dan meminta pemerintah mengumumka­n secara resmi hasil penyelidik­an TPF. Namun, Sekretaria­t Negara (Setneg) mengajukan keberatan ke PTUN dan diterima.

Suciwati yang telah memperjuan­gkan kasus itu sejak 2004 menilai pemerintah sengaja membuat kasus Munir berbelit-belit. Padahal, sudah ada Keputusan Presiden (Keppres) 111/2004 yang mewajibkan pemerintah mengumumka­n hasil penyelidik­an TPF dan tinggal dilaksanak­an saja.

”Mungkin kalau didorong selesai bisa sejak 2005, tapi kemudian ini menjadi begitu panjang,” cetusnya.

Ketua Ombudsman Amzulian Rifai menekankan bahwa hilangnya dokumen seharusnya tidak menghentik­an langkah pemerintah menuntaska­n kasus Munir. ”Sampai dibentuk TPF, mestinya kita memberikan perhatian yang setimpal terhadap kasus ini,” tuturnya.

 ?? DEBORA SITANGGANG/JAWA POS ?? CARI KEADILAN: Suciwati, istri almarhum Munir, di kantor Ombudsman kemarin.
DEBORA SITANGGANG/JAWA POS CARI KEADILAN: Suciwati, istri almarhum Munir, di kantor Ombudsman kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia