Korsleting, Pabrik Tiner di Asemrowo Ludes
SURABAYA, Jawa Pos – CV Rex Ink Indonesia, pabrik tiner di Jalan Dumar Industri, Asemrowo, terbakar kemarin (5/11). Tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, kerugian materi diperkirakan mencapai miliaran rupiah.
Banyaknya cairan yang mudah terbakar membuat si jago merah kian mengamuk. Ledakan beberapa kali terdengar dari dalam pabrik. Pada saat bersamaan, dengan cepat kobaran api membesar dan merembet ke bangunan lain. Kepanikan pun terjadi. Puluhan pekerja CV Rex Ink Indonesia berlari keluar pabrik. Mereka keluar dengan tangan kosong, tanpa menyelamatkan satu barang pun
J
Pemilik CV Rex Ink Indonesia Suharsono mengatakan bahwa kebakaran itu bermula dari korsleting di dalam gudang penyimpanan barang. Korsleting tersebut diduga terjadi pada pukul 12.10. Ketika itu, dia melihat kepulan asap di dalam gudang. ”Beruntung, saat itu tidak ada aktivitas di dalam gudang. Mesinmesin juga tidak beroperasi. Karena itu, kami belum mengetahui bagaimana korsleting bisa terjadi,” kata Suharsono.
Beberapa pegawai sebenarnya sudah berupaya memadamkan api dengan tabung pemadam yang biasa menempel di gudang.
Namun, besarnya api yang berkobar tentu tak mudah ditaklukkan.
Pria 58 tahun itu mengungkapkan, dalam peristiwa tersebut 50 ton tiner ludes terbakar. Meski begitu, pihaknya tetap bersyukur karena tidak ada korban jiwa.
Informasi yang dihimpun Jawa Pos, pukul 13.10 puluhan personel dan 22 mobil PMK Surabaya tiba di lokasi. Pemadaman pun dilakukan. Banyaknya material yang mudah terbakar membuat pemadaman berlangsung cukup lama.
Agar api tidak merembet ke bangunan lain, petugas melakukan penyemprotan dari berbagai sisi pabrik. Upaya tersebut membuahkan hasil. Setelah satu jam, kobaran api bisa dikendalikan.
Secara perlahan si jago merah pun padam. ”Untuk memastikan tidak ada sumber api, pemadaman kami lakukan hingga pukul 17.45,” kata Kepala Dinas PMK Surabaya Dedik Irianto.
Sepanjang 2019, lanjut Dedik, ada 772 kebakaran di Surabaya. Dari jumlah tersebut, 135 kebakaran terjadi pada bangunan fisik dan 33 kendaraan. Baik roda dua maupun roda empat. Sisanya merupakan kebakaran lahan kosong yang ditumbuhi ilalang. ”Setiap bulan naik. Misalnya, Januari–Februari hanya 10 kejadian. Lalu, Juni–Juli 50 kejadian. Agustus, September, dan Oktober, di atas 150 kejadian,” ujarnya.