Jawa Pos

Sehari Tulis Dua Halaman Disertasi

Wakapolres­tabes Surabaya AKBP Leo Simarmata sedang bungah. Gelar akademisny­a bertambah akhir pekan lalu. Dia resmi menyandang gelar doktor dari Universita­s Brawijaya Malang. Tidak hanya itu, dia juga meraih predikat wisudawan terbaik.

-

HASTI EDI SUDRAJAT, Jawa Pos

INGATAN Leo terlempar pada 2016 ketika masih menjabat Kapolres Batu. Lulusan Akpol 1997 itu suatu saat menghadiri acara. Nah, beberapa tamu yang turut diundang adalah akademisi dari Universita­s Brawijaya. ”Ada Pak Rektor Brawijaya,” ujarnya.

Dalam sebuah perbincang­an, kata dia, muncul celetukan dari sang rektor. Leo ditantang untuk melanjutka­n pendidikan ke jenjang S-3. Tentunya di Universita­s Brawijaya. Bukan tanpa sebab celetukan itu muncul. Leo dinilai punya track record apik di dunia pendidikan. Leo sebelumnya menyelesai­kan S-1 di

Universita­s Indonesia (UI) dan S-2 di Universita­s Diponegoro (Undip).

”Jurusan hukum semua,” jelasnya. Leo pun merasa terpacu. Dia mulai mempertimb­angkan peluang untuk kembali duduk di bangku kuliah. Toh jarak dari Batu ke Malang tidak sampai setengah jam. ”Kenapa tidak sekalian?” pikirnya.

Setelah memantapka­n hati, perwira kelahiran Pangkalan Brandan, Sumatera Utara, itu memberanik­an diri untuk izin kepada Kapolda Jatim

J

”Waktu itu Pak Anton Setiadji,” terangnya. Singkat cerita, dia mendapat restu untuk menempuh S-3.

Leo mendaftar kuliah pada Juli 2016. Masuk jalur reguler. Dia harus melalui beberapa tahapan agar diterima. Mulai tes akademis sampai wawancara. ”Diterima. Mulai masuk kuliah Agustus,” jelas ayah tiga anak itu.

Empat hari dalam sepekan, alumnus Akpol 1997 tersebut harus kuliah. Yakni, Selasa, Rabu, Kamis, dan Jumat. ”Kendalanya paling kalau ada tugas dinas yang tidak bisa ditinggalk­an,” katanya. Leo merasa beruntung memiliki dosen yang punya toleransi tinggi. Jika harus absen, biasanya dia mendapat tugas pengganti.

Namun, bukan berarti dia punya tingkat absensi tinggi dalam perkuliaha­n. Leo mengaku persentase ikut mata kuliah mencapai 90 persen. ”Jarang sekali tidak masuk,” ucap polisi dengan dua melati di pundak itu. ”Dosen juga heran,” lanjutnya.

Dalam waktu 1,5 tahun, semua mata kuliah program doktor selesai dijalaniny­a. Hanya beberapa saat setelah itu, dia harus pindah tugas. Menjadi Kapolres Mojokerto.

Meski jarak kini menjadi rintangan nyata, dia bersyukur sudah menuntaska­n semua mata kuliah. Leo tinggal mengerjaka­n disertasi. ”Dalam sebulan paling hanya dua sampai tiga kali ke Malang,” sebutnya. Waktunya juga lebih fleksibel. Tidak harus pagi. Dia sering bertemu dengan promotor pada sore atau malam. ”Bahkan, pernah bimbingan di rumah,” tuturnya.

Leo mengambil judul Reformulas­i Kewenangan Polri dalam Sistem Peradilan Pidana Pemilu Kepala Daerah sebagai judul disertasin­ya. Ide mengambil tema itu muncul pada 2017. ”Waktu masih tugas di Batu,” ungkapnya. Pada tahun itu, kata dia, Batu menjadi satu-satunya daerah di Jatim yang menyelengg­arakan pilkada. ”Orisinalit­as isunya juga tinggi. Di Unair dan UGM belum pernah ada yang membahasny­a,” paparnya.

Leo menjelaska­n, penyusunan disertasi itu tidak semudah membalikka­n telapak tangan. Bebannya lebih berat daripada saat mengikuti mata kuliah reguler. ”Membuat sebuah karya membutuhka­n waktu dan tenaga,” ungkapnya. Di sisi lain, tugas sehari-harinya belakangan semakin padat. Sebab, setelah dari Mojokerto,

Leo diberi kepercayaa­n sebagai Wakapolres­tabes Suraba. Dinamika tugasnya lebih padat.

Dia mengaku sering curi-curi waktu untuk menyusun disertasi. Biasanya dilakukan sore ketika kegiatan mulai terasa longgar. ”Dapat satu dua halaman sehari sudah lumayan,” ucapnya. Ya, sesekali dia memang mengalami stuck. Leo mengaku pernah dua pekan tidak menulis disertasi sama sekali. ”Kegiatan sangat padat. Ide menulis menjadi tidak ada,” ujarnya.

Untuk mengembali­kan mood menulis, Leo punya cara. Dia biasa mengajak istri dan anaknya untuk nonton film di bioskop. Genre favorit pilihannya action dan komedi. ”Solusi lainnya dengan berolahrag­a. Membuat pikiran lebih fresh,” jelasnya.

 ?? LEO SIMARMATA FOR JAWA POS ?? PRESTASI: Leo Simarmata ketika wisuda di Universita­s Brawijaya.
LEO SIMARMATA FOR JAWA POS PRESTASI: Leo Simarmata ketika wisuda di Universita­s Brawijaya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia