UC Asuh Tiga Perguruan Tinggi Kawasan 3T
Untuk Benahi Sistem Pengendali Mutu Internal
SURABAYA, Jawa Pos – Pendidikan tinggi yang berkualitas terus digenjot melalui berbagai program. Salah satunya adalah program hibah asuh perguruan tinggi. Universitas Ciputra menjadi salah satu perguruan tinggi (PT) yang mendapat kesempatan membimbing beberapa universitas lain. Pada tahun ini, UC mengasuh tiga PT di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar).
Tiga perguruan tinggi tersebut meliputi STKIP Melawi di Kalimantan Barat, Institut Teknologi Minaesa Tomohon, dan Universitas Sariputra Indonesia Tomohon. ”Sebagai langkah awal, kami datang ke sana untuk memetakan masalah,” tutur Lenny Rosita, salah seorang penanggung jawab program dari UC. Sebab, program penyelesaian bagi masingmasing universitas pasti berbeda. Itu bergantung pada masalah yang dimiliki PT.
Setelah melakukan pemetaan masalah, perwakilan dari setiap PT yang diasuh diminta hadir dalam lokakarya di PT pengasuh. Lokakarya pertama adalah lokakarya SPMI (sistem pengendali mutu internal) yang meliputi cara menyusun organisasi hingga pembentukan sistem. ”Jadi, sangat mungkin dalam lokakarya, kami mengajarkan itu dari nol,” ujar Lenny.
Proses selanjutnya adalah magang. Perwakilan dari masingmasing PT akan melihat langsung kinerja PT pengasuh. ”Tiap divisi ada perwakilannya,” katanya. Setelah sesi magang selesai, perwakilan PT bisa menyalurkan ilmu kepada tim dan menerapkannya di PT asuh. Hasil yang diharapkan adalah perbaikan akreditasi program studi di PT-PT asuh tersebut. ”Saat ini mereka memang sedang menyusun dokumen akreditasi,” sambung Lenny.
SURABAYA, Jawa Pos – Pembangunan flat (rusun) Pondok Benowo Indah (PBI) terus dikerjakan secara bertahap. Kemarin pengerjaan gedung tersebut meliputi bagian arsitektur. Selain itu, pemkot tetap menggunakan bidang jalan sisi utara rel sebagai akses keluar-masuk ke rusun.
Saat ini setiap lantai gedung dikerjakan secara intens. Untuk lantai 1 dan 2, ruangan sudah dicat. Sedangkan untuk bangunan lantai 4 dan 5, masih area dinding luar yang digarap.
Edwin Kurniawan dari PT Diatasa Jaya Mandiri, pelaksana proyek flat, mengatakan bahwa sejumlah material untuk mandi-cuci-kakus (MCK) dan tangki air sudah tiba di lokasi. Paling tidak, dalam minggu ini pemasangan material bisa dilaksanakan. Dengan begitu, flat bisa cepat terselesaikan.
”Kami juga sudah siapkan septic tank dengan kapasitas sekitar 30 meter kubik. Saluran yang dipasang nantinya berada di area kompleks gedung,” terang dia. Dia juga menjelaskan perihal akses menuju flat. Rencananya, akses itu menggunakan badan jalan di sisi utara rel.
Dia mengatakan, selama ini alat berat juga menggunakan akses tersebut untuk masuk ke area flat. Ada pula jalur alternatif dengan melewati permukiman warga sisi utara. Meski begitu, pihaknya belum mencoba untuk masuk lewat rute tersebut.
Kabid Perumahan Rakyat dan Permukiman Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP CKTR) Taufik Siswanto mengatakan, akses utama yang digunakan adalah samping rel. Sebab, lebar jalan itu dirasa cukup memungkinkan untuk dilewati kendaraan roda 4 dan 2.
”Ya, mungkin di situ untuk keluar masuk menuju flat,” katanya. Dia menambahkan, soal rencana pelebaran jalan, pihaknya belum melakukan pembahasan. Sebab, di samping badan jalan, sejumlah bangunan masih berdiri. Diperlukan pengecekan di bagian aset terlebih dahulu nanti.
Selain itu, pemkot merencanakan pembangunan gedung serbaguna. Lokasinya berdekatan dengan flat PBI. Sebab, ruangan serbaguna yang disediakan di lantai 1 flat tersebut dinilai tidak cukup luas.
Namun, lanjut Taufik, saat ini pihaknya masih fokus untuk melanjutkan pembangunan rusun blok 1. Sedangkan gedung serbaguna dimungkinkan baru bisa dibangun tahun depan. Dengan begitu, masyarakat sekitar bisa lebih leluasa menggunakan gedung tersebut.