Bawang Dayak pun Tumbuh di Pekauman
GRESIK, Jawa Pos – Program Gresik Bisa (Bersih, Indah, Sejuk, dan Asri) 2019 menuntut para peserta unjuk inovasi di bidang penataan lingkungan. Meski dengan beragam keterbatasan, kampung dan sekolah peserta tampak semangat. Mereka saling unjuk kelebihan di hadapan tim penilai kompetisi yang diadakan pemkab bersama Jawa Pos itu.
Kemarin (5/11) penilaian berlangsung di wilayah Kecamatan Gresik. Saat juri turun ke lokasi, semangat kampungkampung peserta di wilayah perkotaan itu terbilang luar biasa. Warga RT 4, RW 1, Kelurahan Pekauman, misalnya. Kawasan permukiman tersebut sangat padat penduduk. Lahan kosong nyaris tidak ada. Tapi, warga tetap berkomitmen untuk menata lingkungan.
Di Pekauman, warga memiliki program penghijauan dengan konsep hidroponik. Selain itu, ada green house. Di dalam green house itu terdapat budi daya bawang dayak, tanaman yang biasanya tumbuh di dataran tinggi. ”Ternyata, tanaman ini bisa tumbuh di sini karena ketekunan warga dalam memeliharanya,” kata Ketua RT Agus Sholeh. Warga RT 1, RW 2, Kelurahan Bedilan, juga unjuk kreativitas. Kawasan permukiman itu didominasi bangunan dengan arsitektur tempo dulu. Di jalan kampung hampir tidak ada tanah pekarangan yang tersisa. Namun, warga juga kreatif menerapkan konsep vertical garden yang dilengkapi dengan anjang-anjang (rangka tempat untuk tanaman menjalar). Konsep penataan lingkungan yang dibuat warga itu sudah dikenal luas.
”Sudah banyak wisatawan mancanegara yang datang ke sini. Mulai dari Malaysia, Singapura, hingga Australia. Mereka mengaku kagum dengan yang kami sajikan,” kata Ketua RT Askan Andi Wahyudi.
Ikhtiar serupa terlihat warga di RT 2, RW 1, Kelurahan Trate. Mereka mengusung program unggulan. Yakni, pemanfaatan ecobrick menjadi barang kerajinan rumah tangga. Hasilnya sudah dipasarkan secara online.