Data Plus Sosialisasi Puntadewa kepada Warga
SURABAYA, Jawa Pos – Proses sinkronisasi data simulasi ujian nasional berbasis komputer (UNBK) sempat terkendala server kemarin (5/11). Sejumlah sekolah terpaksa harus mundur dari jadwal sinkronisasi yang sudah ditetapkan pusat. Hal tersebut sempat membuat sekolah khawatir karena pelaksanaan UNBK gelombang pertama digelar hari ini.
Misalnya, SMAN 16 Surabaya. Sesuai dengan jadwal yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), SMAN 16 mendapatkan jadwal sinkronisasi pada Senin (4/11) pukul 15.00. Namun, hingga sore, server pusat down. ”Sinkronisasi pun tertunda,” kata Wakil Kepala SMAN 16 Bidang Kehumasan Abdul Razzaq Thahir.
Kemendikbud melalui website resminya https://unbk.kemdikbud. go.id/simulasi mengunggah pengumuman bahwa ada perbaikan sistem server patching. Seluruh sekolah yang mendapatkan jatah sinkronisasi Senin (4/11) akan diundur esoknya pukul 06.00. ”Hari ini (Kemarin, Red) server baru bisa pukul 09.30, tetapi masih lemot,” ujarnya.
Wakil Kepala SMAN 16 Bidang Kehumasan
Reza, sapaan Abdul Razzaq Thahir, menambahkan, proses sinkronisasi tidak berjalan lancar. Sebab, server pusat sangat lemot. Hal tersebut membuat proses sinkronisasi yang seharusnya tuntas 30 menit kini butuh waktu sekitar lima jam. ”Paling lama saat download data 4 dan 5. Yakni, data materi soal simulasi UNBK,” urainya.
Meski lemot, lanjut dia, proses sinkronisasi berhasil dituntaskan. Tim proktor telah mengecek koneksi internet di semua client yang akan digunakan untuk pelaksanaan simulasi UNBK. ”Persiapan akhir sudah tuntas. Server sekolah juga sudah benarbenar siap,” ujarnya.
Beberapa sekolah yang sudah menuntaskan sinkronisasi pun bisa melaksanakan simulasi UNBK gelombang pertama hari ini. Setiap sekolah juga memiliki beragam sesi ujian. ”Kami melaksanakan tiga sesi ujian. Ini disesuaikan dengan fasilitas komputer yang dimiliki sekolah,” kata Reza.
Setiap sesi mendapatkan waktu pengerjaan dua jam. Yakni, dimulai pukul 07.30 untuk sesi pertama, sesi kedua pukul 10.00, dan sesi ketiga pukul 13.00. Pelaksanaan simulasi UNBK hari pertama adalah mata pelajaran bahasa Inggris. ”Siswa juga sudah kami imbau untuk datang satu jam sebelum pelaksanaan simulasi UNBK,” tegasnya.
Sementara itu, SMA 17 Agustus (Smatag) juga sudah siap melaksanakan simulasi UNBK. Mulai fasilitas komputer, server, hingga siswa. Kepala Smatag Prehantoro mengatakan, sekolahnya akan mengikuti pelaksanaan simulasi UNBK gelombang II pada 13–14 November. Seluruh siswa kelas XII telah disiapkan secara mental dan materi pembelajaran. ”Meski simulasi, siswa tidak boleh main-main saat UNBK. Apalagi menyontek,” ujarnya.
Berdasar pengalaman tahun sebelumnya, masih ada siswa yang main-main dalam pelaksanaan simulasi UNBK. Contohnya, menyontek teman lainnya. Terpaksa siswa tersebut harus mengulang pelaksanaan simulasi UNBK. ”Kami sudah evaluasi. Siswa sudah diminta agar serius,” jelasnya.
Paling lama saat data 4 dan 5. Yakni, data materi soal simulasi UNBK.”
SURABAYA, Jawa Pos – Pendataan sekaligus sosialisasi aplikasi himpunan data demografi kawasan (Puntadewa) mulai dilakukan. Misalnya, kemarin (5/11) ketua RT dan anggota kelompok informasi masyarakat (KIM) Kelurahan Medokan Semampir mulai berkeliling untuk mengajari warga cara memasukkan data melalui aplikasi Puntadewa.
Salah satunya, RT 2. Tercatat ada 20 warga pendatang. Mayoritas merupakan pekerja dan mahasiswa. Aplikasi Puntadewa tersebut sudah pasti menjadi hal baru untuk mereka. ”Di sini sudah tiga tahun. Tapi, belum pernah dilakukan pendataan seperti ini,” ujar Sulasmi, warga asal Trenggalek.
Ketua RT 2, RW 2, Kelurahan Medokan Semampir, Pujiati mengatakan, pihaknya dipermudah dengan aplikasi tersebut. Sebelumnya, dia dan perangkat warga seperti RW dan KIM mendapatkan pelatihan. ”Nah, sekarang tinggal penerapan. Biasanya hanya mengumpulkan KK ke saya,” jelasnya.
Ada dua cara untuk mendaftar di aplikasi tersebut. Yakni, didata setiap RT atau melakukan pendaftaran mandiri. ”Caranya hampir sama. Tinggal input di website yang tersedia. Hanya menyiapkan KK dan KTP,” katanya. Sementara itu, ada dua dokumen tambahan yang mendaftar secara pribadi. Yakni, surat keterangan pekerjaan dan surat pernyataan tempat tinggal nonpermanen.
Wakil Ketua RW 2 Machfudz mengatakan, adanya aplikasi tersebut bisa menjadi pegangan para perangkat warga. Dengan begitu, saat ada pendataan, warga bisa meyakinkan bahwa keberadaan mereka legal. ”Ada bukti bahwa data yang kami minta memang dibutuhkan Pemkot Surabaya,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Surabaya Agus Imam Sonhaji mengatakan, jumlah data yang masuk mencapai 1.248 orang. ”Sosialisasi ini dimasifkan kepada perangkat RT, RW, hingga KIM,” katanya.