76 Faskes Daftar Akreditasi Tahun Depan
SIDOARJO, Jawa Pos – Fasilitas kesehatan di Kota Delta berlomba mendapatkan akreditasi. Bukan hanya puskesmas, melainkan juga rumah sakit dan poliklinik. Merujuk data Dinkes Sidoarjo hingga kemarin (5/11), ada 60 klinik swasta yang mendaftar untuk proses akreditasi. Selain itu, ada 16 puskesmas reakreditasi.
Jumlah tersebut akan terus bertambah hingga akhir tahun. Sebab, untuk bisa menangani pasien dan bekerja sama dengan BPJS, fasilitas kesehatan (faskes) wajib terakreditasi. Batas akhir penilaian dilakukan pada 2021. Sementara itu, jumlah poliklinik di Kota Delta lebih dari 200 unit. ”Tahun ini belum ada poliklinik yang mengantongi akreditasi. Penilaian akreditasi April tahun depan,” kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinkes Sidoarjo dr Idong Djuanda.
Dia menambahkan, khusus poliklinik estetika tidak perlu akreditasi. Pengajuan akreditasi faskes swasta tersebut dimulai sejak awal tahun ini. Mulanya hanya beberapa klinik yang mendaftar.
Bukan hanya poliklinik, banyak puskesmas pun yang mengajukan akreditasi ulang. Ada 16 puskesmas yang mendapat penilaian yang terbagi dua tahap. Pertama, enam faskes pada April mendatang. Di antaranya, Puskesmas Porong, Waru, dan Tarik. Kedua, sepuluh puskesmas. Biaya untuk akreditasi puskesmas tersebut berasal dari pemerintah. Biaya itu masuk dana alokasi khusus (DAK). ”Poliklinik biaya akreditasinya mandiri,” lanjut Idong.
Dalam proses tersebut, pihak dinkes memiliki target pencapaian. Untuk puskesmas yang melakukan akreditasi ulang, hasilnya harus lebih baik daripada sebelumnya. Puskesmas yang awalnya mendapat akreditasi dasar bisa naik level ke madya atau utama. Sementara itu, puskesmas dengan akreditasi utama bisa meraih predikat paripurna. ”Setidaknya 60 persen puskesmas yang akreditasi bisa paripurna,” kata Kepala Dinkes Sidoarjo drg Syaf Satriawarman SpPros.
Tahun ini ada dua faskes pertama milik pemkab yang melakukan reakreditasi. Yakni, Puskesmas Taman dan Jabon. Keduanya mendapat akreditasi paripurna.