Tetap Perlu Cadangan Internet-Genset
Simulasi UNBK SMP
SIDOARJO, Jawa Pos – Simulasi ujian nasional berbasis komputer (UNBK) SMP hari pertama berjalan lancar kemarin (6/11). Simulasi berlanjut hari ini (7/11).
Kemarin yang diujikan mapel bahasa Inggris. Hari ini mapel pilihan bebas. Sekolah boleh memilih IPA, IPS, bahasa Indonesia, atau lainnya. Yang penting yang masuk mapel UNBK.
”Sekolah harus antisipasi jaringan internetnya,” ujar Juli Prasetyo, koordinator proktor Sidoarjo. Dia meminta sekolah jaga-jaga kalau jaringan ngadat. Harus ada internet cadangan. Bisa tethering atau lainnya.
Selain itu, harus disiplin waktu. Kalau sesuai jadwal mulainya pukul 08.00, harus pukul 08.00 persis mulai. Sebab, usia tokennya terbatas. ”Dulu, tokennya bisa digunakan untuk sesi 1 dan sesi 2,” katanya. Sekarang tidak bisa. Kalau token untuk sesi 1 selama dua jam, ya harus digunakan pada sesi 1 itu saja. Selama dua jam itu saja. ”Sekarang per sesi karena kodenya token beda,” tegasnya.
Mengapa usia token dibatasi? Tujuannya, melatih teknisi maupun siswa agar disiplin. Tepat waktu. Sebab, kalau telat, token tidak bisa digunakan. ”Ini dibuat sama persis dengan UNBK. Teknis maupun waktunya,” tambah Juli.
Menurut dia, simulasi UNBK SMP di Sidoarjo lancar. Tidak ada masalah. Namun, memang belum semua sekolah mengikuti simulasi kemarin. Misalnya, SMP Santa Maria 2 Sidoarjo. Sebab, sekolah tersebut masih terkendala kelengkapan data peserta. ”Karena ada anak yang mutasi, satu anak,” kata Fandi Rachmawan, proktor SMP Santa Maria 2 Sidoarjo.
Sekolah itu berniat mengikuti simulasi tahap kedua. ”Teknisnya sudah siap. Server utama dan cadangan juga ada. Genset belum ada,” lanjut Fandi.