Jawa Pos

Politikus PDIP Kritik Nasdem

Tuding Main Politik Dua Kaki dan Bahayakan Koalisi

- ERIE DINI/JAWA POS

JAKARTA, Jawa Pos – Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh sering jadi sorotan akhir-akhir ini. Mulai rekaman peristiwa viral ”ditolak” jabat tangan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnopu­tri hingga kunjungann­ya ke kantor DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Manuver Paloh yang mulai mendekati ”parpol oposisi” itu dikhawatir­kan bisa merusak keharmonis­an koalisi pendukung pemerintah­an.

Kunjungan Paloh ke DPP PKS bahkan menjadi bahan pembicaraa­n Presiden Jokowi saat menghadiri acara HUT ke55 Partai Golkar di Hotel Sultan dua hari lalu (6/11). Jokowi menyindir momen pelukan Paloh dengan presiden PKS yang menurut dia tak biasa. ”Tidak pernah saya dirangkul oleh Bang Surya (Paloh) seperti itu,” kata Jokowi malam itu.

Politikus PDIP Eriko Sotarduga menuding langkah menemui PKS itu sebagai bagian dari manuver partai pimpinan Paloh tersebut dalam menatap Pemilu 2024.

”Itu harus dimaknai sebagai kepentinga­n 2024,” kata Eriko di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin (7/11).

Menurut dia, yang disampaika­n Jokowi tentang Paloh dan PKS harus harus dimaknai sebagai teguran serius. ”Sekarang Pak Jokowi lebih bebas menyampaik­an uneguneg. Apa yang ada di kepala beliau akan disampaika­n,” katanya.

Eriko mengingatk­an, semua partai koalisi sudah memiliki perwakilan di Kabinet Indonesia Maju. Mereka punya kewajiban untuk mendukung kebijakan pemerintah­an Jokowi. Jika Nasdem memainkan politik dua kaki, hal itu berpotensi membahayak­an keharmonis­an dan kebersamaa­n koalisi. ”Harus dijelaskan, sebenarnya apa yang beliau (Surya Paloh, Red) inginkan,” pinta

ketua DPP PDIP Bidang Pemuda dan Olahraga tersebut.

Terpisah, anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem Lestari Moerdijat menepis anggapan bahwa partainya memainkan politik dua kaki. Menurut dia, pertemuan antara Nasdem dan PKS harus dilihat dalam konteks yang lebih luas. ”Tidak ada seperti itu (politik dua kaki, Red),” bantah Lestari.

Politikus perempuan yang juga menjabat wakil ketua MPR tersebut menambahka­n, Paloh dan pengurus DPP Nasdem datang ke kantor PKS di Jalan TB Simatupang Rabu (30/10) hanya untuk silaturahm­i biasa. PKS dan Nasdem sepakat tetap berada di posisi masing-masing. Nasdem, papar dia, tetap menjadi bagian dari koalisi pemerintah­an Jokowi-Ma’ruf.

Sedangkan PKS tetap di luar sebagai ”oposisi” yang kritis konstrukti­f. ”Posisi itu jelas beda. Jadi, jangan dilihat Nasdem mau main dua kaki,” tegasnya.

Sebelumnya, Paloh juga menjadi sorotan saat mengundang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ke kantor DPP Nasdem 24 Juli lalu. Saat itu Nasdem disebutseb­ut mulai menyiapkan Pilpres 2024. Nah, pertemuan serupa ternyata akan terjadi pada pembukaan kongres Nasdem di Jakarta hari ini (8/11). Anies mendapat undangan khusus, bahkan didaulat untuk menyampaik­an pidato sambutan.

”Beliau (Anies Baswedan, Red) akan menyampaik­an welcome speech,” kata Ketua DPP Nasdem Willy Aditya kemarin.

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia