Gelar IKF VIII 2019, BCA Luncurkan Welma
JAKARTA-PT Bank Central Asia Tbk (BCA) melalui BCA Learning Service kembali menggelar Pesta Akbar Pengetahuan bertajuk Indonesia Knowledge Forum (IKF) VIII 2019. Tema yang kali ini diangkat adalah Nurturing Mindset for The Next Era of Capital Culture. Ajang yang dibuka di The Ritz Carlton Pacific Place Jakarta Selasa lalu (8/10) itu terasa spesial. Sebab, pada kesempatan itu BCA juga meluncurkan aplikasi Wealth Managament BCA yang diberi nama Welma.
Welma merupakan aplikasi mobile dari BCA yang digunakan untuk pembelian produk investasi. Di antaranya adalah reksa dana, obligasi dan edukasi asuransi. Nasabah juga dapat melakukan aktivitas seperti membeli atau menjual produk investasi, memantau portofolio investasi, dan mencari informasi produk asuransi. Semua itu dapat dilakukan dengan mudah, aman, dan nyaman.
Hadir dalam momen istimewa itu adalah Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Republik Indonesia Andin Hadiyanto, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, Wakil Presiden Direktur BCA Suwignyo Budiman, Direktur BCA Santoso, dan Senior Executive Vice President Wealth Management BCA Christine Setyabudhi. Turut hadir Executive Vice President Learning and Development BCA Lena Setiawati, Executive Vice President Wealth Management BCA Eva Sumampouw,
Executive Vice President Pengembangan Produk Transaksi Perbankan Elizabeth Ina Suwandi, dan segenap manajemen BCA lainnya.
Jahja mengungkapkan bahwa BCA kembali menghelat IKF yang dirancang untuk menjadi One Stop Knowledge Solution. Baik bagi para pelaku usaha maupun lintas generasi lainnya. Dilengkapi serangkaian expo dan exhibition, IKF kali ini mengangkat tema Capital Culture dalam rangka menjembatani kebutuhan individu dan organisasi dalam mengelola modal serta berinvestasi di era Industri 4.0.
”Gelaran IKF ini sudah BCA gaungi untuk yang ke delapan kalinya, tidak sekadar memberikan wawasan, namun juga untuk mendorong inovasi dan kreativitas para pelaku usaha agar terus semangat berinovasi, khususnya generasi muda demi menyokong pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah era revolusi industri 4.0,” tambah Jahja.
Di sisi lain, BCA ingin mendukung program pemerintah melalui OJK untuk menggalakkan Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI Revisit 2017). Tujuannya adalah untuk mengedukasi dan mewujudkan indeks literasi keuangan yang tinggi pada masyarakat Indonesia. Masyarakat pun dapat memanfaatkan produk serta layanan jasa keuangan yang sesuai untuk mencapai kesejahteraan.
Jahja juga menyebutkan bahwa BCA terus mendukung program pemerintah dalam rangka edukasi literasi keuangan. Terutama dalam mencermati pentingnya investasi bagi anak muda. Untuk itulah BCA tergerak berinovasi menciptakan aplikasi berbasis digital demi memudahkan masyarakat berinvestasi. Hal itu diwujudkan dengan kehadiran aplikasi untuk berinvestasi Wealth Management atau Welma.
Welma memiliki fungsi menarik bagi masyarakat, khususnya generasi milenial untuk memulai berinvestasi. Nasabah BCA dapat membeli produk investasi reksa dana dan obligasi lewat Welma yang beroperasi di smartphone berbasis Android. ”Berinvestasi melalui aplikasi Welma simpel dan praktis, sesuai karakteristik masyarakat jaman now. Ayo mulai berinvestasi!” ajak Jahja.
Sementara itu, IKF VIII 2019 menghadirkan pembicara yang kompeten di bidangnya untuk berbagi ilmu, pengalaman, serta inspirasi. Terutama dalam upayanya membangun serta mengelola investasi serta usaha rintisannya melalui transformasi digital yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Sekitar 38 pembicara inspiratif dari beragam industri dan tokoh sukses turut berpartisipasi memberikan wawasan. Selama dua hari pada 8 Oktober dan 9 Oktober 2019 mereka berbagi inspirasi dalam mengelola investasi dan usaha rintisannya.