Pikat Turis, San Marino Andalkan Kota Tua
SURABAYA, Jawa Pos – Layaknya negara-negara lain di kawasan Eropa Barat, San Marino juga mempunyai banyak bangunan tua yang eksotis. Namun, tidak banyak yang mengetahui keberadaan republik mungil di wilayah Italia tersebut. Padahal, kawasan kota tua (old town) negara terkecil kelima di dunia itu mendapatkan pengakuan resmi dari UNESCO.
”Juni tahun depan ada The Market. Yang dijual itu (barang-barang) branded semua dan tax-free,” kata Konsul Kehormatan Republik San Marino di Surabaya Maxixe Mantofa saat mengunjungi Jawa Pos kemarin (7/11). Didampingi Alessandra Busignani, utusan Kamar Dagang Republik San Marino, dia mengatakan bahwa belanja bebas pajak adalah daya tarik utama. Sebab, aturan itu berlaku di seluruh penjuru negeri.
Selain belanja barang-barang bermerek yang bebas pajak, daya tarik San Marino yang lain adalah kota tua. Sama dengan Italia yang menjaga kelestarian bangunan-bangunan tuanya,
San Marino pun mempertahankan kastil-kastilnya. Tiap September, pemerintah menyelenggarakan Medieval Festival. ”Pada medieval days ini, orang-orang akan memakai baju kuno. Jadi, kalau kita ke sana dengan pakaian biasa, kita seperti back from the future,” ujar Maxixe.
Tahun depan, rencananya Monas Tours and Travel mulai menggarap wisata ke San Marino. ”Trip akan digabung dengan destinasi ke Italia. Tapi, tujuannya kotakota kecil yang mengitari San Marino,” kata Director of Sales & Marketing Monas Tours and Travel Irnaty Fachruddin kemarin. Sebagai langkah awal, dia akan menawarkan tur San Marino dua kali dalam setahun. Yakni, Maret dan September.
Sejauh ini, belum ada penerbangan langsung dari Surabaya ataupun kota-kota besar di Indonesia lainnya ke San Marino. ”Yang terdekat masih Bologna, Italia,” kata Irnaty. Setelah mendarat di Bologna, wisatawan akan menempuh perjalanan darat selama sekitar 1,5 jam untuk sampai San Marino. Sekitar 4 tahun terakhir, menurut dia, tren berwisata ke kota-kota tua meningkat. Dia optimistis, trip ke San Marino pun bakal mendapatkan respons yang baik.